kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menebak faktor penentu harga minyak


Kamis, 26 Mei 2016 / 20:44 WIB
Menebak faktor penentu harga minyak


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pertemuan negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC pada tanggal 2 Juni mendatang akan menjadi penentu arah pergerakan harga minyak dunia.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/5) pukul 19.59 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,8% ke level US$ 49,96 per barel dibanding sehari sebelumnya.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, minyak sedang didukung oleh beberapa sentimen positif. Di antaranya adalah penurunan cadangan minyak AS, terganggunya suplai global, serta adanya pertemuan OPEC tanggal 2 Juni mendatang.

"Investor masih cenderung berhati-hati menjelang pertemuan OPEC," papar Faisyal. Sementara, gangguan pada suplai global tidak hanya datang dari Kanada, tetapi juga penurunan produksi minyak Nigeria serta rig pengeboran minyak AS.

Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di OPEC memang menolak untuk melakukan pembatasan produksi jika tidak diikuti oleh Iran. Namun, pasar saat ini masih ambigu lantaran ada pergantian pejabat di Arab Saudi.

Menteri minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi yang menjabat sejak tahun 1995 digantikan oleh Khalid Al-Falih. Dengan bergantinya pejabat yang berwenang dalam kebijakan energi Arab, maka tidak menutup kemungkinan sikap Arab pada pembatasan produksi minyak pun akan berubah.

"Pasar masih menduga bagaimana kebijakan Arab Saudi. Tetapi ada peluang Arab bersedia membatasi produksi, apalagi anggaran belanja negara tersebut defisit," imbuh Faisyal.

Dugaan Faisyal, harga minyak masih berpeluang naik dalam jangka pendek, tetapi mulai terbatas menjelang pertemuan OPEC.

Kebijkan dari OPEC akan menjadi salah satu penentu arah pergerakan harga minyak hingga akhir tahun. Jika kebijakan masih sama, yakni terus meningkatkan produksi minyak guna menjaga pangsa pasar, maka kemungkinan harga minyak akan kembali tertekan.

Apalagi jika permintaan masih melambat akibat adanya perlambatan ekonomi. Faisyal memperkirakan, harga minyak masih akan bergerak di kisaran US$ 30 - US$ 60 per barel hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×