kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca sentuh US$ 50, arah minyak menanti OPEC


Kamis, 26 Mei 2016 / 20:39 WIB
Pasca sentuh US$ 50, arah minyak menanti OPEC


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga minyak terus melambung di tengah isu gangguan produksi global. Arah pergerakan harga minyak selanjutnya menanti kebijakan OPEC dalam pertemuan tanggal 2 Juni mendatang.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/5) pukul 19.59 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,8% ke level US$ 49,96 per barel dibanding sehari sebelumnya. Hari ini, harga minyak sempat menyentuh level US$ 50,21 per barel atau level tertinggi sejak Oktober 2015.

Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, penguatan harga minyak seiring dengan berkurangnya data cadangan minyak Amerika Serikat (AS) pekan lalu.

Energy Information Administration (EIA) merilis data cadangan minyak AS turun sebesar 4,2 juta barel dibanding pekan sebelumnya yang bertambah 1,3 juta barel. Turunnya persediaan minyak AS sebagian besar disebabkan oleh kebakaran hutan yang melanda wilayah Kanada sebagai pemasok terbesar minyak mentah ke pasar AS.

"Harga minyak yang sempat menyentuh level US$ 50 per barel memberi sinyal adanya peluang rebound tahun ini," papar Andri.

Pandangan International Energy Agency (IEA) terkait peluang kenaikan permintaan minyak memberi dorongan pada pergerakan harga. IEA memprediksi permintaan minyak akan meningkat dan surplus mulai berkurang memasuki pertengahan tahun ini.

Kenaikan permintaan pada semester pertama ditopang oleh China, Rusia dan India yang menggunakan minyak sebagai bahan bakar transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×