kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.889   46,00   0,29%
  • IDX 7.219   -26,53   -0,37%
  • KOMPAS100 1.106   -3,67   -0,33%
  • LQ45 877   -3,11   -0,35%
  • ISSI 220   -1,56   -0,70%
  • IDX30 449   -2,57   -0,57%
  • IDXHIDIV20 540   -5,54   -1,02%
  • IDX80 127   -0,45   -0,36%
  • IDXV30 132   -4,16   -3,06%
  • IDXQ30 149   -1,18   -0,79%

Mencermati Prospek Kinerja Emiten Sejuta Umat dan Rekomendasi Analis


Kamis, 28 November 2024 / 08:55 WIB
Mencermati Prospek Kinerja Emiten Sejuta Umat dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. IHSG Menguat Tipis Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat tipis 0,86% ke posisi 7,195,715 pada penutupan transaksi perdagangan Selasa (19/11/2024). Indeks sempat berada pada posisi tertingginya di 7,229,831. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/11/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Menurutnya, rotasi preferensi investor yang mengarah ke emiten baru seperti GOTO dan BBRI dipengaruhi oleh perkembangan tren pasar dan kondisi ekonomi.

Sebagai contoh, saham BUMI yang dulu populer kini menghadapi tantangan besar akibat fluktuasi harga batubara, sementara ASII tertekan oleh penurunan daya beli masyarakat dan persaingan ketat di industri otomotif, khususnya kendaraan listrik. 

UNVR pun menghadapi tekanan dari kenaikan biaya bahan baku dan kompetisi ketat di sektor barang konsumsi. Meski demikian, Hendra melihat potensi perbaikan di masa depan jika kinerja emiten-emiten tersebut dapat membaik.

Baca Juga: Begini Dampak Penurunan Suku Bunga pada Emiten Ritel dan Rekomendasi Analis

Sementara itu, Nafan Aji Gusta Utama, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, mengingatkan bahwa rotasi saham merupakan bagian dari siklus bisnis. Kinerja saham yang tidak sesuai harapan sering kali mencerminkan kondisi fundamental perusahaan yang menurun. 

Namun, meskipun beberapa emiten belum mencapai profitabilitas yang diinginkan, investor tetap mempertahankan saham mereka dengan harapan adanya aksi korporasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan.

Nafan menambahkan bahwa kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) akan memengaruhi kinerja emiten di masa depan. Penerapan pelonggaran kebijakan moneter dapat meningkatkan likuiditas pasar dan memberikan peluang ekspansi bagi emiten, yang pada gilirannya dapat memperkuat fundamental mereka.

Baca Juga: Dampak Penurunan Suku Bunga pada Emiten Otomotif dan Rekomendasi Analis

Melihat dinamika pasar yang terus berubah, para analis menyarankan agar investor memantau perkembangan kinerja emiten dan sentimen pasar secara cermat untuk membuat keputusan investasi yang tepat. 

Sebagai rekomendasi, Nafan memberikan saran untuk melakukan akumulasi pembelian (accumulative buy) pada emiten seperti UNVR, ASII, GOTO, dan BBRI dengan target harga masing-masing Rp 1.890, Rp 5.300, Rp 88, dan Rp 4.610 per saham.

Selanjutnya: Malaysia Cabut Dakwaan Korupsi Terhadap Eks PM Najib Razak Soal Kasus 1MDB

Menarik Dibaca: 25 Ucapan HUT KORPRI ke 53 Tahun untuk Apresiasi Dedikasi dan Pengabdian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×