kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti berkah akuisisi Pinehill pada kinerja Indofood CBP (ICBP) di tahun ini


Kamis, 07 Januari 2021 / 20:43 WIB
Menanti berkah akuisisi Pinehill pada kinerja Indofood CBP (ICBP) di tahun ini
ILUSTRASI. Produk Indofood CBP Sukses Makmur


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sementara itu, aksi akuisisi mendatangkan beban utang bagi ICBP. Rendy mengamati saat ini dampak keuangan yang dirasakan ICBP pasca akuisisi tentu terefleksi pada kenaikan tingkat utang. 

Rendy mencatat net gearing atawa utang bersih berbanding ekuitas ICBP berada di level 0,54 kali dalam periode kuartal III-2020. Sebagai perbandingan, sebelum melakukan akuisisi ICBP secara konsisten catatkan posisi net cash

Meski begitu, dia menilai rasio utang ICBP masih relatif bisa terjaga dengan baik. Alhasil, Rendy tidak melihat akan ada tekanan utang yang cukup signifikan pada kinerja keuangan ICBP. 

"Dengan kenaikan utang yang relatif masih manageable, maka ICBP akan mampu mempertahankan posisi keuangan yang sehat," kata Rendy, Kamis (7/1). 

Baca Juga: Ekspansi 2021, PTPP garap proyek di aset-aset lahan milik Pertamina

Kompak, Willy juga menilai ICBP memiliki posisi keuangan yang kuat untuk mengatasi utang akuisisi dari kontribusi laba PCL. "Kami memperkirakan EBIT PCL di 2021 yang sebesar Rp 3,53 triliun akan menutupi tambahan bunga pinjaman yang sebesar Rp 596 miliar bila bunga pinjaman sebesar 2,1% dan rupiah stabil di Rp 14.000," ungkap dia dalam riset. 

Untuk sepanjang tahun ini, Rendy memproyeksikan pendapatan ICBP mampu tumbuh sekitar 8% secara tahunan. Sementara laba bersih berpotensi tumbuh 5% yoy. Proyeksi pertumbuhan tersebut mempertimbangkan risiko kenaikan harga komoditas yang berpotensi meningkatkan biaya produksi ICBP. 

Sedangkan Willy menghitung, laba PCL sebesar 2% pada proyeksi pertumbuhan kinerja ICBP di tahun ini. Setelah digabungkan, dia melihat penjualan mi instan ICBP akan naik 70% dari sebelumnya 63%. 

Rendy pun masih merekomendasikan beli ICBP di target harga Rp 12.450 per saham. Kompak, Willy merekomendasikan buy dengan menaikkan target harga di Rp 14.000 per saham. 

Selanjutnya: Setelah naik 1,45%, IHSG berpotensi lanjut menguat pada Jumat (8/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×