Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SUKOHARJO. Memasuki usia yang ke-53 PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berkomitmen membidik pasar kaum milenail. Perusahaan dengan nama tenar Sritex ini merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.
Jika menilik ke belakang, Sritex awalnya hanyalah kios pakaian sederhana di Pasar Klewer. Sang pendiri, Lukminto memberi nama kios ini UD Sri Rejeki pada tahun 1966.
Baca Juga: Banyak kawasan industri baru, Sri Rejeki Isman (SRIL) belum berminat ekspansi
Selama 53 tahun berdiri, kini SRIL menjadi salah satu raksasa garmen di Asia Tenggara. Produk SRIL pun telah diekspor lebih dari 100 negara dan segala segmen usia.
Lebih jauh, di usia yang sudah lebih dari setengah abad ini SRIL ingin lebih untuk menggandeng ide-ide kreatif dari generasi milenial. Oleh karenanya, SRIL mendirikan sebuah divisi kecil khusus untuk melayani dan menampung ide kaum milenial.
Divisi khusus ini juga menampung dan melayani pesanan dari kaum muda meskipun dalam skala kecil. "Mereka bisa pesan 100 atau 200 potong saja. Jadi mereka bisa order ke kami langsung dengan menggunakan kain-kain produksi kami, meski dengan minimum order yang kecil" ujar Iwan Setiawan Lukminto selaku Direktur Utama SRIL saat konferensi pers HUT ke 53 SRIL di Sukoharjo.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama SRIL Iwan Kurniawan Lukminto mengatakan, salah satu cara menggaet segmen milenial adalah dengan memperhatikan aspek keberlanjutan atau sustainability sebuah produk.
Menurutnya, generasi milenial saat ini sangat sadar dengan isu kelestarian lingkungan. "Jika mereka membeli sebuah produk, maka mereka akan mencari tahu siapa yang memproduksi, di mana tempat produksinya dan bagaimana cara memproduksinya. Jadi antara isu sustainable dan pasar milenial sangat berkaitan erat," ujarnya.
Baca Juga: BEI bakal rilis indeks IDXV30 dan IDXG30, ini kriteria saham penghuninya
Oleh karena itu, saat ini SRIL sangat mendukung isu kelestarian lingkungan. Beragam sumber daya seperti air, bahan bakar, dan energi mulai diperhitungkan kembali untuk mencapai efisiensi.
Selain itu, arah pengembangan SRIL juga difokuskan ke arah hulu untuk mendukung pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah dengan menanam pohon yang menjadi bahan baku produks SRIL.
Ditambah, dalam menjalankan operasi pabriknya, SRIL tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Bahkan, deretan retail ternama yang menjadi pelanggan produk SRIL juga sudah mulai menjalankan program kelestarian lingkungan. Sebut saja Adidas, Uniqlo, hingga H&M, telah mengampanyekan gerakan mengurangi penggunaan plastik secara serius.
Baca Juga: Proyeksi Rupiah: Bersiap Koreksi Lanjutan Akibat Tensi China-AS
SRIL juga menekankan pentingnya sustainability report yang berisi informasi penggunaan bahan baku, bahan bakar, hingga emisi produk SRIL. "Misalnya berapa banyak emisi green house yang dikeluarkan untuk memproduksi satu buah kaus. Nanti akan dibandingkan perusahaan mana yang lebih sustainable," terang Corporate Communication SRIL Joy Citradewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News