Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah melemah pada perdagangan perdana tahun 2024, Selasa (2/1). Pelemahan rupiah diperkirakan masih berlanjut pada perdagangan Rabu (3/1).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah cenderung melemah pada Selasa karena didorong sentimen risk-off dari China dan tensi geopolitik. Sentimen ini meningkat akibat pernyataan dari Presiden China, Xi Jinping, yang mengakui bahwa ekonomi Tiongkok menghadapi kesulitan, serta permasalahan konsumsi dari masyarakat Negeri Tirai Bambu tersebut.
Sementara tensi geopolitik meningkat sejalan dengan Iran, yang mengirim kapal perang sebagai respons dari konflik AS dan Houthi di Laut Merah. Alhasil rupiah melemah sekitar 0.47% ke level 15.470 per Dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Datar di Perdagangan Hari Pertama Tahun 2024, Selasa (2/1)
Pengamat Mata Uang, Lukman Leong, mencermati, rupiah tertekan oleh dolar AS yang berbalik menguat (rebound) di sesi awal perdagangan. Ditambah lagi, rupiah cukup tertekan setelah data inflasi Indonesia lebih rendah dari perkiraan pasar di bulan Desember 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Desember 2023 mencapai 0,41%. Sementara itu, secara keseluruhan inflasi tahun 2023 sebesar 2,61%.
“Inflasi bulan Desember 2023 yang lebih rendah bakal menaikkan harapan Bank Indonesia (BI) akan lebih awal menurunkan suku bunga,” jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1).
Menurut Lukman, rupiah diperkirakan masih akan tertekan di perdagangan Rabu (3/1). Hal itu mengingat data manufaktur China yang lebih lemah saat dirilis akhir pekan lalu. Walaupun demikian, pelemahan rupiah diperkirakan terbatas karena rebound dolar AS dinilai sudah mulai menemukan resistance.
Baca Juga: Rupiah Menguat di Pekan Terakhir Tahun 2023, Ini Sentimen yang Menopangnya
Josua sepakat bahwa rupiah berpotensi kembali melemah di perdagangan besok, Rabu (3/1). Perkiraan tersebut menyusul potensi kenaikan data manufaktur AS dari sebelumnya sebesar 48,2 menjadi 48,4. “Besok hari (Rabu), rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1).
Josua memproyeksi rupiah bergerak dalam kisaran Rp 15.450 per dolar AS – Rp 15.550 per dolar AS di perdagangan Rabu (3/1). Sedangkan, Lukman memprediksi rupiah bergerak dalam rentang harga Rp 15.400 per dolar AS – Rp 15.550 per dolar AS di Rabu (3/1).
Adapun nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) melempem di hari pertama perdagangan tahun ini. Selasa (2/1). Rupiah Jisdor melemah 0,12% secara harian ke posisi Rp 15.473 per dolar AS. Pergerakan rupiah Jisdor ini sejalan dengan rupiah spot yang ditutup melemah 0,47% ke Rp 15.470 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News