Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah diperkirakan bergerak datar di perdagangan hari pertama tahun 2024, Selasa (2/1). Awal tahun ini, minim sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang Garuda.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup pada posisi Rp 15.399 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (29/12). Rupiah spot menguat sekitar 0,55% dalam sepekan dan menguat 0.12% secara harian. Sementara itu, Rupiah jisdor Bank Indonesia (BI) ditutup pada posisi Rp 15.439 per dolar AS, Jumat (29/12). Rupiah jisdor menguat sekitar 0.32% dalam sepekan, namun terpantau melemah 0.14% secara harian.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong mengatakan bahwa minim sentimen bagi pergerakan rupiah di perdagangan hari Selasa (2/1). Hal itu sejalan dengan pasar utama di Eropa maupun AS pada umumnya masih libur.
“Rupiah di hari Selasa diperkirakan datar dengan kecenderungan melemah terbatas,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (29/12).
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG di Perdagangan Selasa (2/1) Besok
Menurut Lukman, walaupun dolar AS tertekan akhir-akhir ini, namun indeks dolar AS berhasil rebound dan bertahan di atas level 100. Oleh karena itu, dolar AS saat ini diperkirakan sudah oversold dan memicu bargain hunting, yang berpotensi melemahkan posisi rupiah.
Lukman menyebutkan, beberapa data dari luar negeri di pekan ini bakal menjadi sorotan seperti data manufaktur dan service China, data manufaktur AS, risalah pertemuan FOMC, hingga data non farm payroll (NFP). Dari dalam negeri, investor akan memperhatikan data inflasi bulan Desember 2023 yang bakal dirilis Selasa (2/1).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan bahwa memasuki tahun 2024, ekonomi global yang melambat, berkurangnya tekanan inflasi, dan melemahnya pasar tenaga kerja akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga bank sentral global. Di mana, Federal Reserve (Fed) dan Bank Sentral Eropa ECB diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga.
Baca Juga: Inflasi Diprediksi Naik Mulai Pertengahan Tahun 2024, Ini Pendorongnya
Dari domestik, Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 akan menjadi perhatian. Jika Pilpres diselenggarakan hanya satu putaran hasilnya akan lebih baik bagi investasi. Namun, jika Pilpres berjalan dua putaran maka investor akan mengambil sikap wait and see hingga Juni 2024,
“Tahun politik 2024 harus dicermati dengan baik,” ungkap Ibrahim dalam riset harian, Jumat (29/12).
Ibrahim memproyeksi pergerakan mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.350 per dolar AS– Rp 15.420 per dolar AS pada Selasa (2/1). Sedangkan, Lukman memprediksi rupiah bergerak dalam kisaran harga Rp 15.400 per dolar AS–Rp 15.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News