Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
Tak mau ketinggalan, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan capex sebesar Rp 7,5 triliun pada 2020. Group Head Technology Strategy and Architecture EXCL I Gede Darmayusa mengatakan, capex tersebut masih akan digunakan untuk memperkuat jaringan 4G XL Axiata.
Sebesar 80% capex ini akan digunakan untuk pengembangan telekomunikasi beserta infrastruktur dan transportasi jaringannya. Menurut dia, per akhir 2019, masih ada sekitar 2.000 sites atau menara XL Axiata yang belum didukung oleh jaringan 4G.
Baca Juga: PGN (PGAS) siap gasifikasi 52 pembangkit listrik milik PLN
Ia memperkirakan, penambahan jaringan 4G pada 2.000 sites tersebut akan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Dengan begitu, seluruh sites XL Axiata pada 2020 akan didukung oleh jaringan 4G. "Saat ini, sudah setengah dari 2.000 sites ini yang telah berhasil kami kerjakan," kata dia di Jakarta, Rabu (12/2).
Selain itu, capex tersebut juga akan digunakan EXCL untuk meneruskan fiberisasi jaringan demi meningkatkan kapasitas data XL Axiata. I Gede menargetkan, pada akhir 2020, fiberisasi jaringan EXCL bisa menjangkau sekitar 300 kota atau setara dengan 70% end sites XL Axiata.
Sementara itu, sisa 20% capex akan digunakan untuk pengembangan sistem informasi teknologi (IT) demi meningkatkan digitalisasi, baik di sisi pelanggan ataupun internet XL Axiata.
PT Indosat Tbk (ISAT) juga menganggarkan capex Rp 8,5 triliun-Rp 9,5 trilliun pada 2020. Sayangnya, ISAT belum mau merinci tujuan penggunaan capex tersebut.
Baca Juga: Penjualan Semen Indonesia Group (SMGR) mencapai 42,61 juta ton tahun lalu
Sebagai informasi, pengeluaran belanja modal ISAT pada 2019 mencapai Rp 13,74 triliun, termasuk Rp 3,59 triliun aset hak guna akibat penerapan dini PSAK 73. Sekitar 86,7% dari capex ini dialokasikan untuk bisnis selular demi mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengadaan barang modal untuk MIDI, infrastruktur, dan IT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News