kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Marketing Sales Jababeka (KIJA) Naik 44% pada Tahun 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 23 Februari 2025 / 17:44 WIB
Marketing Sales Jababeka (KIJA) Naik 44% pada Tahun 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan prapenjualan alias marketing sales 44% secara tahunan alias year on year pada tahun 2024. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/01/2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan prapenjualan alias marketing sales 44% secara tahunan alias year on year (YoY) di tahun 2024.

KIJA membukukan marketing sales dari pemasaran real estat sebesar Rp 3,19 triliun di sepanjang tahun 2024. Raihan itu lebih besar 28% dibandingkan target awal tahun lalu yang sebesar Rp 2,5 triliun. 

Pada paruh kedua 2024, KIJA merevisi target marketing sales menjadi Rp 3 triliun, didorong oleh kinerja yang kuat pada saat itu serta pipeline yang solid. 

“Pencapaian penjualan akhir tersebut pun melebihi target yang telah direvisi sebesar 6% dan melampaui 44% dari marketing sales 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,21 triliun,” ujar Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda, dalam keterbukaan informasi, Jumat (21/2).

Baca Juga: KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024

Menurut Mujadi, kawasan industri menyumbang Rp 694 miliar ke marketing sales tahun 2024. Sebesar 78% berasal dari investor domestik 78% dan sisanya 22% investor asing, terutama China. 

“Penjualan tunggal terbesar adalah penjualan lahan seluas 4 hektar kepada sebuah perusahaan Indonesia di sektor data center,” ungkapnya.

Pada tahun 2024, marketing sales dari Kawasan Cikarang mencapai Rp 942,9 miliar dari lahan seluas 15,4 hektar. Besaran nilai marketing sales itu naik 3% dibandingkan tahun 2023.

Secara rinci, pencapaian di Kawasan Cikarang berasal dari penjualan tanah matang kawasan industri senilai Rp 478,7 miliar dengan lahan seluas 11,9 hektar. 

Sementara, untuk produk tanah dan bangunan sebesar Rp 464,2 miliar, dengan kontribusi dari bangunan pabrik (Standard Factory Building) dan produk residential komersial masing-masing sebesar Rp 215,4 miliar dan Rp 248,8 miliar. 

Muljadi menuturkan, Kawasan Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp 2,14 triliun dari 135,9 hektar lahan di tahun 2024. Besaran nilai marketing sales itu naik sekitar 73% dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,24 triliun. 

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Raih Marketing Sales Rp 3,19 Triliun di Tahun 2024

Di Kendal, investor asing dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 91% di tahun 2024, sedangkan investor domestik menyumbangkan sisanya sebesar 9%. 

Dua pembeli lahan terbesar di Kendal pada tahun 2024 adalah perusahaan asal China dari sektor industri ban dan otomotif. Masing-masing membeli lahan seluas 49 hektar, dalam 2 transaksi terpisah, dan 12,7 hektar.

“Terakhir, Kawasan Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp 101,9 miliar pada tahun 2024, meningkat 77% dibandingkan tahun 2023,” tuturnya.

KIJA menargetkan penjualan pemasaran untuk tahun 2025 sebesar Rp 3,5 triliun. Sebesar Rp 1,250 triliun dari target tersebut ditargetkan akan berasal dari Kawasan Cikarang dan lainnya.

Rincian untuk Kawasan Cikarang dan lainnya itu terdiri dari penjualan tanah matang dan produk industri sebesar Rp 800 miliar, serta produk residensial dan komersial sebesar Rp 450 miliar, termasuk dari perusahaan patungan. 

 

“Sisanya, sebesar Rp 2,250 triliun berasal dari Kawasan Kendal, yang seluruhnya merupakan produk industri,” ungkapnya. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, saham KIJA tengah mengalami masa distribusi dan terjadi bearish consolidation dan ada di fase downtrend.

Saat ini, pasar akan lebih melihat terkait dengan suku bunga tinggi yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI), sehingga mempengaruhi borrowing cost (biaya pinjaman) dari pelaku usaha.

“Jika KIJA bisa konsisten mempertahankan hingga meningkatkan kinerja fundamentalnya di laporan keuangan tahun 2024, bisa naik lagi sahamnya,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (23/2).

Nafan pun merekomendasikan hold untuk KIJA dengan target harga Rp 162 per saham.

Selanjutnya: Ekonom Sebut Salah Kelola Danantara Akan Jadi Awal Kebangkrutan BUMN

Menarik Dibaca: Kuning Telur Mengandung Kolesterol atau Tidak? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×