Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, kenaikan cukai rokok tahun depan menyebabkan harga saham GGRM turun sehingga menggerus nilai kapitalisasinya.
"Sedangkan market cap TPIA naik disebabkan isu merger anak usahanya," ujar Chris.
Baca Juga: Proyeksi analis terhadap pergerakan IHSG pada akhir 2019
Beberapa waktu lalu, TPIA telah meresmikan pengoperasian pabrik baru polyethylene senilai US$ 380 juta atau setara Rp 5,3 triliun.
Selain itu, TPIA juga dikabarkan berencana membangun kompleks pabrik baru dengan nilai investasi US$ 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun.
Untuk pembangunan tersebut, TPIA tengah mencari investor strategis untuk masuk ke Chandra Asri Perkasa yang merupakan anak usaha TPIA.
Baca Juga: Kinerja IHSG sepanjang tahun ini kurang memuaskan, bagaimana tahun depan?
Lebih lanjut, soal pilihan saham, Chris menyarankan investor untuk memilih perusahaan yang terus mencetak kenaikan pendapatan.
"Perusahaan yang mengalami pertumbuhan market tetapi tidak diiringi performa kinerja yang baik, ada kemungkinan dapat kembali keluar dari top 10," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News