Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah makin dalam. Rabu (13/9) pukul 13.02 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,18% ke Rp 15.370 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah spot melemah 0,49% dalam sepekan terakhir. Nilai tukar rupiah bahkan menyentuh level paling lemah terhadap dolar AS dalam hampir enam bulan terakhir.
Risiko inflasi AS yang lebih tinggi daripada prediksi serta rapat ECB pekan ini menyebabkan pasar keuangan global berada di aksi tunggu.
"Secara umum, kondisi ekonomi AS yang lebih baik ketimbang prediksi akan bertahan sehingga menguntungkan dolar AS dan menyebabkan pairing USD/IDR makin tinggi," kata Saktiandi Supaat, Maybank strategist dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Baca Juga: Efek Kejut BOJ Mereda, Pasar Obligasi Dikejutkan Hasil Lelang SBSN
Pergerakan mata uang Asia bervariasi pada siang ini. Rupiah melemah bersama dengan baht Thailand, yen Jepang, won Korea, dolar Singapura, ringgit Malaysia, dan rupee India. Sementara yuan China, dolar Taiwan, peso Filipina, dan dolar Hong Kong menguat terhadap the greenback.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah tipis ke 104,67 dari posisi kemarin 104,71.
Marvin Chen dan Sufianti, Bloomberg Intelligence strategist mengatakan bahwa penguatan kembali nilai tukar dolar AS dan harga minyak bisa menjadi tamparan keras di pasar saham emerging markets meski China mampu menyokong kembali ekonominya.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 15.360 Per Dolar AS, Rabu (13/9) Pagi
Pasar keuangan global malam nanti akan menyoroti data inflasi konsumen AS dan inflasi produsen AS esok untuk mencari sinyal arah suku bunga hingga tutup tahun 2023. Pasar keuangan memperkirakan Federal Reserve akan menahan suku bunga pada rapat FOMC pekan depan.
Tapi, sebagian besar pelaku pasar memperkirakan masih ada potensi kenaikan suku bunga pada bulan November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News