kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Liga Saham Big Cap Rabu (11/12): BBRI memimpin, saham TPIA dan BRPT dekati rekor baru


Kamis, 12 Desember 2019 / 01:00 WIB
Liga Saham Big Cap Rabu (11/12): BBRI memimpin, saham TPIA dan BRPT dekati rekor baru
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham emiten di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis sebesar 0,06% menjadi 6.180,09 pada Rabu (11/12)


Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga teratas pencetak skor kenaikan harga saham peserta Liga Saham Big Cap bergeser di pertengahan pekan ini. Rabu (11/12), giliran saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham Chandra Asri Tbk (TPIA) dan saham Barito Bacific Tbk (BRPT) yang naik podium.

Harga saham BBRI naik 40 poin atau 0,96% menjadi Rp 4.210 per saham. Saham bank plat merah dengan aset terbesar di Indonesia berada di peringkat teratas daftar pencetak kenaikan harga saham di Liga Saham Big Cap.

Nilai transaksi saham BBRI melibatkan 62,96 juta unit saham. Total nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 264,07 miliar pada perdagangan saham Rabu ini.

Baca Juga: Ini saran analis untuk saham yang jadi top losers IHSG sepanjang tahun ini

Saham BBRI juga tercatat sebagai saham paling banyak diborong investor asing. Pada perdagangan Rabu (11/12), asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham BBRI senilai Rp 130,05 miliar. Nilai tersebut tertinggi sepanjang perdagangan saham di lapak BEI, Rabu (11/12).

Liga Saham Big Cap disusun berdasarkan nilai market cap jumbo di BEI. Hanya saham-saham yang memiliki market cap di atas Rp 100 triliun yang masuk Liga Saham Big Cap.

Sebanyak 13 saham bertanding di Liga Saham Big Cap. Mereka adalah saham Bank Central Asia (BBCA), saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham Bank Mandiri (BMRI), saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), saham Astra International (ASII), saham HM Sampoerna (HMSP) dan saham Unilever Indonesia (UNVR).

Saham Indofood CBP (ICBP), saham Chandra Asri Petrochemical (TPIA), saham Bank Negara Indonesia (BBNI), saham Barito Pacific (BRPT), saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan saham Gudang Garam (GGRM) juga masuk dalam laga Liga Saham Big Cap.

Baca Juga: Ada saham yang anjlok lebih dari 90% sejak awal tahun, ini penyebabnya

Ada pun hasil akhir perdagangan saham peserta Liga Saham Big Cap edisi Rabu (11 Desember 2019) adalah sebagai berikut:

Harga Saham Peserta Liga Saham Big Cap (11/12)
Rangking Kode Harga* Perubahan (%)
1 BBRI 4.210 0,96
2 TPIA 9.825 0,77
3 BRPT 1.415 0,71
4 ICBP 11.450 0,66
5 TLKM 4.050 0,25
6 BBCA 31.900 0,24
7 UNVR 42.100 -0,18
8 BMRI 7.350 -0,34
9 HMSP 2.050 -0,97
10 BBNI 7.525 -0,99
11 ASII 6.550 -1,5
12 GGRM 52.200 -2,02
13 CPIN 6.900 -2,82

*Rp per saham
Sumber: RTI dan Riset Kontan

Menanti rekor baru TPIA dan BRPT

Setelah saham BBRI, saham TPIA dan BRPT seturut naik panggung. Pergerakan dua emiten saham milik taipan Prajogo Pangestu itu pantas untuk dicermati.

Selain menempati posisi teratas kedua dan ketiga di daftar pencetak kenaikan harga tertinggi pada perdagangan saham Rabu ini, saham TPIA dan BRPT juga semakin dekat untuk mencetak rekor harga tertinggi baru.

Pada perdagangan saham Rabu (11/12), harga saham  TPIA naik 75 poin atau bertambah 0,77% menjadi Rp 9.825 per saham. Perdagangan saham TPIA melibatkan 5,39 juta unit saham dengan nilai transaksi saham mencapai Rp 53,08 miliar.

Baca Juga: Melemah tipis 0,06% pada Rabu (11/12), begini prediksi IHSG untuk Kamis (12/12)

Namun asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) saham TPIA. Nilai net sell asing di saham TPIA tercatat tipis saja yakni sebesar Rp  130 juta.

Saham TPIA pun berpeluang menceploskan rekor baru harga tertingginya sepanjang masa setelah harga sahamnya naik pada hari ini. Rekor tertinggi saham TPIA adalah Rp 9.925 per saham yang tercetak pada perdagangan Senin (9/12).

Begitu pula dengan saham BRPT. Di akhir perdagangan saham hari ini, saham BRPT naik 10 poin dibanding harga penutupan perdagangan saham Selasa (10/12). Harga saham BRPT menjadi Rp 1.415 per saham setelah naik 0,71%.

Volume transaksi saham BRPT cenderung naik dan melibatkan   63,18 juta unit saham. Nilai transaksi saham Barito Pacific mencapai Rp 89,44 miliar, dengan net buy asing senilai Rp 4,28 miliar.

Sama seperti anak usahanya, saham BRPT juga berpotensi memperbarui rekor baru harga tertingginya sepanjang masa setelah harga sahamnya naik pada hari ini. Rekor tertinggi saham BRPT adalah Rp 1.450 per saham yang digocek pada perdagangan Senin (9/12).

Baca Juga: IHSG terkoreksi tipis 0,06% menutup perdagangan Rabu (11/12)

Sejauh ini, saham TPIA dan saham BRPT tercatat sebagai saham pencetak kenaikan harga tertinggi di deretan saham big cap.  Sejak awal tahun ini, saham BRPT melesat 196,03%, dan melonjak 268,49% jika dihitung setahun terakhir. Adapun saham TPIA melejit 65% sejak awal tahun, dan melompat 98,48% dalam setahun terakhir.

Bursa saham dibayangi kelesuan

Secara umum perdagangan saham BEI pada Rabu ini masih dibanyangi kelesuan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis sebesar 0,06% menjadi 6.180,09.

Volume transaksi saham sebenarnya naik dibandingkan dengan perdagangan saham sehari sebelumnya. Tapi nilainya malah merosot.

Sepanjang perdagangan saham, volume transaksi saham melibatkan sekitar 8,59 miliar unit saham, naik 35,7% dibanding dengan volume perdagangan saham Selasa (10/12) yang mencakup 6,33 miliar unit saham. Nilai transaksinya sekitar Rp 6,19 triliun, turun dari Rp 6,69 triliun pada perdagangan sehari sebelumnya.

Investor asing masih tampak menendang dananya keluar dari  BEI. Rabu ini, asing mencatatkan nilai penjualan bersih saham sekitar Rp 110,18 miliar.

Baca Juga: Jalin kerja sama, ini rekomendasi analis untuk saham MNCN dan SCMA

Kelesuan pasar saham juga tecermin pada laga perdagangan saham peserta Liga Saham Big Cap. Baik dari sisi volume maupun dari sisi nilai transaksinya.

Sepanjang perdagangan Rabu ini, nilai transaksi pada 13 saham Liga Saham Big Cap pemilik market di atas Rp 100 triliun sekitar Rp 1,8 triliun. Sehari sebelumnya, nilai transaksi saham 13 saham big cap ini mencapai  Rp 2,12 triliun.

Volume transaksi saham peserta Liga Saham Big Cap juga turun menjadi 333,78 juta unit saham. Selasa kemarin, permainan pada Liga Saham Big Cap melibatkan 340,04 juta unit saham.

Mencermati saham BBCA dan ASII

Di antara 13 saham big cap peserta Liga Saham Big Cap, perdagangan saham BBCA hari ini agaknya akan banyak dicermati pelaku pasar saham. Sebab, saham BBCA sedang diliputi oleh sentimen akuisisi Rabobank Indonesia.

BBCA  dan BCA Finance, anak usaha BBCA, akan mengakuisisi Rabobank Indonesia senilai sekitar Rp 397 miliar. BBCA dan BCA Finance telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat pada Rabu (11/12).

Keduanya akan mengambil 100% saham Rabobank milik Cooperatieve Rabobank US, PT Aditirta Suryasentosa, PT Antarindo Optima, PT Antariksabuana Citanegara, dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati.

Baca Juga: BCA akuisisi Rabobank, Dirut: Akan digabung dengan salah satu anak usaha

“Perseroan akan mengkaji kemungkinan penggabungan atau merger antara bank yang akan diambil alih dengan entitas anak BCA yang lain,” tulis Raymond Yunarto, Sekretaris Perusahaan BCA, dalam keterbukaan informasi di BEI, Rabu (11/12).

Sebagai gambaran, harga saham BBCA pada perdagangan hari ini naik tipis sebesar 0,24% menjadi Rp 31.900 per saham.  Volume perdagangan saham BBCA sebanyak 9,69 juta unit saham dengan nilai  transaksi sekitar Rp 308,57 miliar.

Saham BBCA juga masih kokoh di puncak di posisi puncak klasemen Liga Saham Big Cap. Agar makin lebih jelas, berikut ini peringkat lengkap saham peserta Liga Saham Big Cap berdasarkan penutupan bursa saham Rabu (11 Desember 2019):

Peringkat Market Cap Bursa Saham, Rabu (11/12)
Kode Harga* Market Cap** PER (x) PBV (x)
BBCA 31.900 786,49 28,21 4,68
BBRI 4.210 519,28 15,71 2,6
TLKM 4.050 401,2 18,24 3,45
BMRI 7.350 342,99 12,69 1,71
UNVR 42.100 321,22 43,72 46,62
ASII 6.550 265,16 12,52 1,47
HMSP 2.050 238,45 17,52 7,45
TPIA 9.825 175,21 188,29 6,97
BBNI 7.525 140,33 8,79 1,16
ICBP 11.450 133,52 25,79 5,29
BRPT 1.415 125,95 81,35 0,65
CPIN 6.900 113,14 33,01 5,65
GGRM 52.200 100,43 10,4 2,12

*Rp per saham
**Rp triliun
Sumber: RTI dan Riset Kontan

Selain saham BBCA, gocekan saham ASII juga bisa ditonton lebih cermat. Sejak awal perdagangan saham pekan ini, saham ASII terus turun dan mencapai titik harga terendah saham ASII selama sepekan.  

Menurut William Surya Wijaya,  analis Indosurya Sekuritas, di Harian KONTAN, secara teknikal pergerakan saham ASII menguji lower band. Sementara indikator relative strength index (RSI) dan moving average convergence divergence (MACD) masih serentak menunjukkan pola penurunan harga.

Berdasarkan indicator teknikal, William merekomendasikan buy on weakness saham ASII. Dia memberi titik support saham ASII di harga Rp 6.375 per saham, dan  level resistance Rp 6.800 per saham.

Baca Juga: Harga saham turun 22,14% dari awal tahun, cermati rekomendasi saham Mayora (MYOR)

Secara keseluruhan, investor juga disarankan lebih berhati-hati memasuki pasar saham selama transaksi relative sepi. Penurunan likuiditas pasar bisa menghambat dan mengubah  strategi investasi.

Begitulah ulasan hasil laga Liga Saham Big Cap edisi Rabu, 11 Desember 2019. Nantikan selalu ulasan-ulasan seru seputar liga saham big cap yang pasti seru dan berguna bagi pengembangan investasi saham Anda. Salam LigaSaham, semoga Anda senantiasa cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×