Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (23/2) diperkirakan akan diwarnai permintaan yield rendah seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate.
Analis Capital Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan investor akan meminta yield dikisaran 6,3% hingga 8,7%.
Dalam lelang ini, pemerintah menawarkan lima seri sukuk lawas. Yakni, SPN-S10082016, project based sukuk (PBS) 006, PBS009, PBS011 serta PBS012 .
Analisis Desmon, investor akan meminta yield 6,3% hingga 6,5% untuk seri SPN-S10082016. Adapun seri PBS006 diprediksi akan berkisar 7,9% hingga 8,2%.
Permintaan yield seri PBS009 diperkirakan akan berkisar 7,7% hingga 7,9%. Seri 011 diperkirakan akan berada di level 8,1% hingga 8,4%. Serta seri PBS012 akan berkisar 8,4% hingga 8,7%.
"Penurunan BI rate akan memberikan dampak positif pada apresiasi harga di pasar sekunder sehingga yield juga turun," ujar Desmon, Jumat (19/2).
Pemerintah diperkirakan akan mengalami kelebihan permintaan 1,5 kali hingga 2,5 kali dari target indikatif. Dengan total tersebut, pemerintah diperkirakan akan menyerap sekitar dana sekitar Rp 4 triliun hingga Rp 6 triliun.
Prediksi Desmon, seri PBS tenor pendek masih akan digemari investor. Pasalnya, seri ini lebih likuid dibandingkan lainnya sehingga investor seperti perbankan akan masuk.
"Namun, seri PBS tenor panjang juga akan mulai bergairah dengan banyaknya penawaran yang masuk," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News