Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Investasi pada sukuk ritel seri SR008 cukup menggiurkan. Investor tak hanya mendapatkan imbalan yang dibagikan per bulan, namun juga potensi kenaikan harga di pasar sekunder.
JAKARTA. Investasi pada sukuk ritel seri SR008 cukup menggiurkan. Investor tak hanya mendapatkan imbalan yang dibagikan per bulan, namun juga potensi kenaikan harga di pasar sekunder.
"Dengan berinvestasi pada SR008, investor bisa mendapatkan selisih dari kenaikan harga atau capital gain di pasar sekunder," ujar Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus, Jakarta, Kamis (18/2)
Dia menuturkan, penerbitan sukuk ritel secara historical selalu mengalami kenaikan harga pascadilepas ke pasar sekunder. Rata-rata lonjakan harga pada seri-seri sebelumnya mencapai 1% - 2%.
Kendati demikian, pergerakan harga sukuk ritel relatif stabil. Tingkat volatilitas harga sukuk ritel juga tak setinggi obligasi konvensional lantaran jangka waktu yang pendek hanya tiga tahun.
"Sehingga fluktuasi harga jarang terjadi untuk seri Ritel seperti ini. Untuk keuntungan harga 1% -2 %, saat ini sudah jarang didapatkan sehingga tentu SR008 akan menjadi angin segar bagi alternative investasi," papar dia.
Biasanya, surat utang ini hanya aktif diperdagangkan setelah penerbitan dan kemudian menghilang. Namun investor tak perlu khawatir. Sebab, harga sukuk ritel masih tetap ada dan perbankan siap membeli kembali obligasi
tersebut.
"Karena kurangnya volatilitas,obligasi ritel cocok digenggam bagi investor retail dengan nominal Rp 5 juta dan maksimal Rp 5 miliar," kata Nico.
Senada, analis obligasi Capital Asset Management Desmon Silitonga memperkirakan kenaikan harga di pasar sekunder akan berkisar 100 basis poin hingga 200 basis poin."Begitu masa holding period dibuka, maka apresiasi di pasar sekunder akan cukup besar," ujar Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News