kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Semen Indonesia (SMGR) naik 19% di tengah pandemi, simak rekomendasi sahamnya


Kamis, 05 November 2020 / 12:09 WIB
Laba Semen Indonesia (SMGR) naik 19% di tengah pandemi, simak rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Pekerja memindahkan semen kiriman dari pabrik di gudang distribusi Semen Gresik di Jakarta, Senin (21/11). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah terjangan pandemi Covid-19, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih mampu untuk mencetak kinerja yang moncer. Emiten pelat merah ini membukukan laba bersih senilai Rp 1,54 triliun hingga kuartal ketiga 2020. Realisasi ini naik 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,29 triliun.

Hanya saja, SMGR tercatat mengalami penurunan kinerja topline. Per kuartal ketiga 2020, pendapatan bersih SMGR menurun 8,9% secara tahunan menjadi Rp 25,63 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, SMGR mengantongi laba bersih sebesar Rp 929,3 miliar pada kuartal ketiga 2020, naik 14,7% secara year-on-year (YoY) dan naik 459,8% secara quarter-on-quarter (QoQ).

Baca Juga: Begini kinerja Telekomunikasi Indonesia (TLKM) hingga kuartal III-2020

Mimi menyebut, secara historis, dalam periode sembilan bulanan sepanjang lima tahun terakhir (sembilan bulan pertama 2015 hingga sembilan bulan pertama 2019), SMGR memiliki kisaran run-rate laba bersih antara 54,1% (9 bulan 2019) dan 90,0% (9 bulan 2017).

Namun, berkaca dari kondisi tahun ini, Mirae Asset Sekuritas  menganggap pencapaian laba bersih SMGR secara umum sudah sejalan dengan perkiraan yang dipasang sekuritas, yakni 59,5% dari perkiraan laba bersih tahun penuh 2020. Akan tetapi, capaian laba bersih SMGR telah berada di atas konsensus, yakni pada tingkat run-rate 78,9%.

Mimi menilai, pertumbuhan pendapatan secara kuartalan  berada di angka 28,9%, yang sebagian besar dikarenakan permintaan yang lebih tinggi secara musiman di semester kedua dan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama kuartal ketiga. Namun, Mirae Asset menilai, pertumbuhan pendapatan  SMGR di kuartal ketiga lebih lambat dari yang diperkirakan.

“Pendapatan SMGR di sembilan bulan 2020 hanya mencapai Rp 25,6 triliun (-8.9% YoY), yang menyiratkan bahwa pemulihan permintaan di semester kedua 2020 tidak sekuat yang kami perkirakan sebelumnya,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (4/11).

Baca Juga: Lewat efisiensi, laba Semen Indonesia (SMGR) bisa terdongkrak di kuartal III

Hanya saja, pemulihan marjin SMGR di kuartal ketiga cukup mengesankan, yang Mimi yakini disebabkan oleh permintaan semen yang mulai pulih dari kuartal kedua serta adanya efisiensi biaya yang sebagian dikarenakan harga batubara yang rendah.

Adapun net margin SMGR di kuartal ketiga berada di angka 9,7%, membaik dari posisi di kuartal kedua (2,2%), dan kuartal ketiga tahun  2019 (6,9%).

Namun, dengan perkiraan dimulainya musim penghujan di kuartal keempat 2020 serta pemulihan permintaan  yang nampaknya lebih lambat dari perkirakan, Mirae Asset Sekuritas merevisi perkiraan kinerja SMGR menjadi lebih konservatif.

Mirae Asset merevisi turun estimasi pendapatan SMGR, yang sebagian besar karena estimasi volume yang lebih rendah. Saat ini, Mirae Asset memproyeksikan pendapatan Semen Indonesia di akhir tahun 2020 dan 2021 akan mencapai masing-masing Rp36,2 triliun (-10,3% YoY) dan Rp 38,4 triliun (6.0% YoY).

Dengan demikian, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan laba bersih SMGR untuk akhir tahun 2020 dan 2021 masing-masing mencapai Rp 2,4 triliun (0,1% YoY) dan Rp 3,1 triliun (31,5% YoY).

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, kinerja XL Axiata (EXCL) ciamik di sembilan bulan pertama 2020

Mirae Asset Sekuritas Indonesia berekspektasi kegiatan ekonomi akan jauh lebih baik tahun depan dengan potensi belanja infrastruktur yang dipercepat dan potensi adanya pemulihan dari sektor properti.

Mirae Asset mempertahankan rekomendasi trading buy saham SMGR dengan target harga yang lebih rendah, yakni Rp 10.200 (dari target sebelumnya Rp 10.670).

Dengan potensi anggaran belanja infrastruktur yang lebih tinggi serta potensi dimulainya kembali kegiatan ekonomi tahun depan, Mirae Asset berharap kinerja keuangan SMGR akan membaik tahun depan.

Selanjutnya: Repower Asia (REAL) bakal laksanakan private placement 663,26 juta lembar saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×