Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, JPFA mencetak perbaikan rugi operasi di kuartal I 2023 dari segmen ayam pedaging sebesar Rp 445 miliar dari kuartal sebelumnya sebesar Rp 559 miliar, dengan marjin yang lebih baik sebesar 166 bps.
Hal itu berkat biaya produksi yang lebih rendah dari bahan baku yang menutupi ASP ayam pedaging yang lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV 2022.
Timothy menyebut, hasil broiler kuartal I 2023 relatif sejalan dengan ekspektasinya karena biaya produksi yang lebih rendah. "Kami melihat harga ayam broiler bulanan bereaksi positif terhadap musim Ramadan di bulan April yang mungkin akan berlanjut di kuartal II 2023 berkat intervensi pemerintah," katanya.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Targetkan Ekspor 900.000 Ayam Hidup ke Singapura pada 2023
Hingga akhir tahun, kinerja JPFA diprediksi akan mencetak hasil positif. Timothy memperkirakan pendapatan perusahaan sebesar Rp 51,19 triliun dan laba bersih Rp 1,19 triliun. Sedangkan Raphon memperkirakan pendapatan naik 5% ke Rp 51 triliun dan laba bersih naik 4% menjadi Rp 1,5 triliun.
Potensi tersebut dilihat dari tren harga komoditas global yang mempengaruhi biaya untuk produksi pakan ternak. Menurut Raphon, dengan mulai berangsur-angsur turunnya harga komoditas terutama jagung maka akan menolong JPFA dari sisi gross margin.
Ia merekomendasikan buy JPFA dengan target harga Rp 1.470. Timothy juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News