kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.506   31,00   0,20%
  • IDX 7.736   0,77   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,83   -0,07%
  • LQ45 959   -0,02   0,00%
  • ISSI 232   -0,49   -0,21%
  • IDX30 493   0,72   0,15%
  • IDXHIDIV20 592   1,38   0,23%
  • IDX80 137   0,09   0,07%
  • IDXV30 143   0,13   0,09%
  • IDXQ30 164   0,10   0,06%

Laba Japfa Comfeed (JPFA) Tergerus, Begini Prospeknya Hingga Akhir 2023


Selasa, 13 Juni 2023 / 04:55 WIB
Laba Japfa Comfeed (JPFA) Tergerus, Begini Prospeknya Hingga Akhir 2023


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencetak kinerja kurang memuaskan pada kuartal I 2023 akibat tekanan biaya. Meski masih berat, kinerja emiten perunggasan ini diprediksi membaik hingga akhir 2023.

Kepala Riset Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan tekanan pada harga day old chicken (DOC) dan broiler membuat para konsumen JPFA yaitu para peternak mengurangi pembelian pakan ternak. Karena pada saat harga DOC dan broiler rendah ini artinya jumlah DOC dan broiler di pasaran melimpah.

Menurutnya, perlu waktu beberapa bulan hingga peternak mengurangi produksinya hingga tercapai keseimbangan jumlah DOC dan broiler dan membuat harga kembali normal. Setelah harga normal, peternak diperkirakan kembali memacu produksi dan meningkatkan pembelian pakan ternak dari JPFA.

Baca Juga: Laba Emiten Poultry Tergerus Daya Beli

"Kami perkirakan hal ini terjadi di kuartal IV 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/6).

Pada kuartal I 2023, JPFA mencetak pendapatan sebesar Rp 11,76 triliun atau turun 3,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,15 triliun. Sementara bottom line mencetak rugi bersih sebesar Rp 249,92 miliar dari laba bersih Rp 603,73 miliar pada kuartal I 2022.

Equity Research Analyst Aldiracita Sekuritas Indonesia Timothy Gracianov memaparkan, capaian tersebut berada di bawah estimasinya. Penyebabnya antara lain, penurunan harga DOC dan biaya pemusnahan yang lebih tinggi.

 

Dijelaskan, segmen DOC mencatat kerugian operasional sebesar Rp 310 miliar, anjlok dari laba operasional kuartal sebelumnya sebesar Rp 139 miliar lantaran penurunan rata-rata harga jual (ASP) sekitar 24% secara kuartalan. Selain itu, terjadi peningkatan biaya produksi akibat pemusnahan yang lebih intensif sehingga mendorong harga ayam pedaging menjadi lebih tinggi.

Menurutnya, penurunan harga DOC di kuartal I 2023 mencerminkan ketidakmampuan peternak untuk mendapatkan keuntungan dari beternak ayam pedaging. Bahkan, mengalami kerugian bersih karena biaya yang lebih tinggi.

Baca Juga: Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Eksportir Saat Ekonomi AS Melambat

"Kami memperkirakan ASP DOC akan membaik di kuartal II 2023 seiring dengan pulihnya harga ayam pedaging," katanya.

Di sisi lain, JPFA mencetak perbaikan rugi operasi di kuartal I 2023 dari segmen ayam pedaging sebesar Rp 445 miliar dari kuartal sebelumnya sebesar Rp 559 miliar, dengan marjin yang lebih baik sebesar 166 bps.

Hal itu berkat biaya produksi yang lebih rendah dari bahan baku yang menutupi ASP ayam pedaging yang lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV 2022.

Timothy menyebut, hasil broiler kuartal I 2023 relatif sejalan dengan ekspektasinya karena biaya produksi yang lebih rendah. "Kami melihat harga ayam broiler bulanan bereaksi positif terhadap musim Ramadan di bulan April yang mungkin akan berlanjut di kuartal II 2023 berkat intervensi pemerintah," katanya.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Targetkan Ekspor 900.000 Ayam Hidup ke Singapura pada 2023

Hingga akhir tahun, kinerja JPFA diprediksi akan mencetak hasil positif. Timothy memperkirakan pendapatan perusahaan sebesar Rp 51,19 triliun dan laba bersih Rp 1,19 triliun. Sedangkan Raphon memperkirakan pendapatan naik 5% ke Rp 51 triliun dan laba bersih naik 4% menjadi Rp 1,5 triliun.

Potensi tersebut dilihat dari tren harga komoditas global yang mempengaruhi biaya untuk produksi pakan ternak. Menurut Raphon, dengan mulai berangsur-angsur turunnya harga komoditas terutama jagung maka akan menolong JPFA dari sisi gross margin.

Ia merekomendasikan buy JPFA dengan target harga Rp 1.470. Timothy juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×