kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Laba Inti JSMR Naik 5,02% di Tengah Penurunan Kinerja per Kuartal III 2025


Kamis, 30 Oktober 2025 / 14:45 WIB
Laba Inti JSMR Naik 5,02% di Tengah Penurunan Kinerja per Kuartal III 2025
ILUSTRASI. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencetak kenaikan laba inti sebesar 5,02% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 2,74 triliun per kuartal III 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencetak kenaikan laba inti sebesar 5,02% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 2,74 triliun per kuartal III 2025.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono mengatakan, peningkatan laba inti ini didukung adanya penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 14,21% YoY. Ini sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada kuartal IV 2024 lalu.

"Capaian ini mencerminkan kekuatan fundamental perseroan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten," kata Rivan dalam keterangan resmi, Kamis (30/10/2025).

Realisasi EBITDA margin yang terjaga dengan baik, dibandingkan dengan kuartal III 2024 yaitu mencapai level 67,01%.

Namun, kenaikan laba inti itu terjadi di tengah penurunan laba bersih di periode ini. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih menjadi Rp 2,72 triliun per kuartal III 2025. Ini turun 17,32% YoY dari Rp 3,3 triliun per kuartal III 2024.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) Kantongi Laba Bersih Rp 2,72 Triliun per Kuartal III 2025

Pendapatan JSMR tercatat Rp 21,08 triliun per kuartal III 2025, turun 5,3% dari Rp 22,45 triliun per kuartal III 2024. Secara rinci, segmen pendapatan tol berkontribusi paling besar, yaitu Rp 13,41 triliun. Ini naik dari Rp 12,74 triliun per September 2024.

Segmen pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 1,1 triliun per kuartal III 2025, turun dari Rp 1,11 triliun per kuartal III 2024. Lalu, segmen pendapatan konstruksi turun dari Rp 8,5 triliun per kuartal III 2024 menjadi Rp 6,55 triliun per September 2025.

Hingga kuartal III 2025, JSMR masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.294 km yang merepresentasikan 42% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia serta total konsesi jalan tol yang dikelola oleh Perseroan mencapai 1.736 km.

Pada Juli 2025, JSMR mengambil langkah strategis dengan menyelesaikan adendum Perjanjian Pemegang Saham atau Shareholders Agreement (SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ) yang memungkinkan PT JMJ untuk disajikan sebagai entitas konsolidasi dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai dengan ketentuan standar akuntansi yang berlaku.

Penyesuaian ini dilakukan tanpa adanya perubahan atas struktur kepemilikan maupun transaksi atas saham dan penetapan kebijakan operasional serta arah pengembangan bisnis tetap dilakukan secara sinergis oleh para pemegang saham seperti yang telah diatur dalam perjanjian.

“Langkah ini memperkuat posisi Jasa Marga dalam mewujudkan jaringan jalan tol yang terintegrasi dan andal untuk mempercepat implementasi standar keselamatan, layanan, dan pemeliharaan yang konsisten di seluruh jaringan Jalan Tol Trans Jawa,” kata Rivan.

Baca Juga: Fokus 5 Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR)

Di lini usaha lain, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB), mengelola TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan) Pengembangan pertama di Indonesia atau biasa disebut Toll Corridor Development (TCD) yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) dengan nama komersil Travoy Hub.

Hingga Kuartal III 2025, PT JMRB memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan yang mencapai 99,86%.

“Travoy Hub yang terletak di Stasiun LRT Taman Mini mengintegrasikan angkutan umum dengan pusat bisnis seperti area retail, rumah sakit dan tempat rekreasi sehingga menciptakan potensi serapan tenaga kerja serta menjadi wadah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan usaha kreatif,” ujar Rivan.

JSMR juga terus memastikan kesiapan layanan operasional yang diwujudkan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas layanan terutama dalam mengantisipasi peningkatan mobilitas pada periode libur panjang hingga kuartal III 2025.

“Jasa Marga optimis dapat mempertahankan kinerja positif Perseroan di tahun 2025 dengan terus melakukan sejumlah inisiatif strategis dalam mengelola kesehatan finansial,” tutur Rivan.

Dari sisi top line, JSMR memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan mengupayakan penyesuaian tarif tol sesuai rencana bisnis dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan Usaha Lain.

Rivan bilang, perseroan hingga saat ini fokus pada lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

“Pada Agustus 2025, Jasa Marga mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km,” kata Rivan.

Selanjutnya: Johannes von Baumbach: Miliarder Muda Pewaris Farmasi Global

Menarik Dibaca: Redmi 15 HP RAM 8GB yang Tawarkan Harga 2 Jutaan Aja, Cek Spesifikasinya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×