Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan laporan keuangan yang solid selama sembilan bulan pertama 2025 berjalan.
Melansir Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/10/2025), emiten farmasi ini membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,63 triliun per kuartal III-2025. Angka ini meningkat 10,63% secara tahunan (YoY) dari posisi laba setahun sebelumnya Rp 2,37 triliun.
Seiring dengan itu, penjualan KLBF juga turut tumbuh 7,21% YoY dari Rp 24,23 triliun menjadi Rp 25,98 triliun.
Presiden Direktur KLBF, Irawati Setiady menjelaskan, pertumbuhan ini terjadi berkat perbaikan margin laba kotor menjadi sebesar 40,6% karena bauran produk dan harga bahan baku yang stabil.
Selain itu, pertumbuhannya juga disumbang mayoritas segmen penjualan KLBF yang naik, seperti segmen bisnis obat resep yang meningkat 11% YoY didukung oleh pertumbuhan pada kategori obat-obatan specialty serta segmen obat generik terutama untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Catat Kinerja Positif Semester I-2025, Cek Rekomendasi Analis
Produk kesehatan yang tumbuh 9,4% YoY didorong oleh penjualan yang naik secara merata, serta distribusi dan logistik 10,3% YoY seiring dengan pertumbuhan produk prinsipal eksternal.
“Berbagai inisiatif strategis seperti ekosistem onkologi, pengembangan obat biologis dan alat kesehatan berjalan sesuai rencana dan kami melanjutkan rejuvenasi brand pada kategori produk konsumer agar tetap relevan dengan tren konsumen saat ini,” kata Irawati dalam keterangan resmi, Senin (27/10/2025).
Selain itu, lanjut Irawati, KLBF berfokus memberikan total shareholder return yang baik dengan didukung kinerja fundamental dan kebijakan dividen. Arus kas operasional yang sehat juga memungkinkan peningkatan kebijakan dividen dengan tetap melakukan investasi untuk pertumbuhan di masa depan.
Di tengah dinamika perekonomian dan strategi untuk membangun ketahanan kesehatan, KLBF akan terus memperkuat kapabilitas produksi alat kesehatan lokal sebagai sumber pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 1 Triliun, Begini Ekspansi Kalbe Farma (KLBF) di Semester II-2025
Selain itu, perseroan juga akan terus mengelola rantai pasokan dan persediaan dengan tetap mengutamakan ketersediaan produk.
Untuk mempertahankan margin ke depan, perseroan pun akan terus menjaga efisiensi bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta mengelola efektivitas pemasaran untuk meningkatkan pertumbuhan.
Tak kalah penting, perseroan juga akan mengelola penggunaan mata uang asing untuk keperluan impor bahan baku.
Dengan langkah ini, Irawati optimistis KLBF akan mencapai outlook pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2025 masing-masing 6% dan 8%.
Untuk memperkuat total shareholder return, KLBF meningkatkan kebijakan dividen dengan rasio 50%-60% terhadap laba bersih dan melanjutkan program pembelian kembali saham yang dianggarkan sebesar Rp 250 miliar, setelah merealisasikan Rp 1,25 triliun dari program-program sebelumnya.
“Walaupun menghadapi ketidakpastian dari kondisi finansial dan geopolitik global, kami percaya bahwa Perseroan mampu terus tumbuh dan memanfaatkan peluang dalam industri kesehatan Indonesia untuk memperkuat kemandirian kesehatan Indonesia,” pungkas Irawati.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Ekspansi Bisnis lewat Pendanaan Internal
Selanjutnya: Biografi Ratu Sirikit, Sosok Ibu Bangsa Thailand yang Wafat di Usia 93 Tahun
Menarik Dibaca: Awas Hujan Ekstrem di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (28/10) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













