Laba Bersih Elnusa (ELSA) Berkurang 4,48% per Kuartal III-2025

Rabu, 29 Oktober 2025 / 11:42 WIB

ILUSTRASI. Laba bersih Elnusa (ELSA) turun 4,48% menjadi Rp 526,56 miliar dengan pendapatan turun sebesar Rp 10,48 triliun hingga akhir kuartal III-2025

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa migas, PT Elnusa Tbk (ELSA), membukukan pendapatan sebesar Rp 10,48 triliun hingga akhir kuartal III-2025. Hasil ini meningkat 8,60% year on year (yoy) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III-2024 yakni Rp 9,65 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, mayoritas pendapatan ELSA per kuartal III-2025 berasal dari segmen penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi yakni sebesar Rp 6,34 triliun.

Setelah itu disusul oleh pendapatan dari segmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp 3,22 triliun dan jasa penunjang migas sebesar Rp 1,29 triliun. ELSA juga mencatat eliminasi senilai Rp 376,85 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan ELSA tercatat sebesar Rp 9,40 triliun per kuartal III-2025 atau naik 8,80% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 8,64 triliun.

Dari situ, ELSA mengantongi laba bruto senilai Rp 1,08 triliun per kuartal III-2025 atau lebih tinggi 6,93% yoy dibandingkan laba bruto perusahaan per kuartal III-2024 yakni Rp 1,01 triliun.

Di sisi lain, ELSA mengalami kenaikan beban umum dan administrasi sebesar 24,55% yoy dari Rp 348,01 miliar per kuartal III-2024 menjadi Rp 433,46 miliar per kuartal III-2025. Beban pajak final ELSA juga meningkat 152,75% yoy menjadi Rp 17,49 miliar per kuartal III-2025, dari sebelumnya Rp 6,92 miliar.

ELSA meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 526,56 miliar per kuartal III-2025. Angka ini berkurang 4,48% yoy dibandingkan laba bersih ELSA per kuartal III-2024 yakni Rp 551,24 miliar.

Hingga akhir kuartal III-2025, ELSA memiliki total aset sebesar Rp 10,14 triliun. Nilai aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 4,99 triliun dan ekuitas Rp 5,14 triliun.