Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli
Strategi serupa dilakukan oleh HMSP. Kenaikan penjualan 3,4% secara kuartalan menjadi Rp 24,8 triliun per kuartal tiga tahun ini ditopang oleh kenaikan harga di segmen produk yang lebih murah.
"Akan tetapi, GGRM lebih baik dalam efisiensi beban operasional. Ini menjadi alasan margin kuartalan meningkat dan mempengaruhi pertumbuhan laba secara kuartalan," terang Christine.
Margin laba kotor GGRM kuartal dua tahun ini sempat turun dibanding kuartal satu menjadi 8,5%. Namun, Margin kembali lompat ke level 12,2% pada kuartal tiga. Sedang margin HMSP cenderung turun di setiap kuartalnya.
GGRM mencatat laba bersih Rp 1,82 triliun per kuartal tiga kemarin. Angka ini melesat 223,4% dibanding kuartal sebelumnya, Rp 564 miliar.
Potensi kenaikan cukai dan dampak kenaikan cukai tahun lalu yang belum sepenuhnya terlewati membuat Christine belum memasang sikap bullish di sektor ini. Dia merekomendasikan hold GGRM dan HMSP dengan target harga masing-masing Rp 33.000 per saham dan Rp 1.030 per saham.
Selanjutnya: Asing net buy Rp 3 triliun, IHSG menguat 0,18% ke 6.655,8 di sesi pertama hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News