kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Laba Gudang Garam (GGRM) dan HM Sampoerna (HMSP) tergerus, simak rekomendasi analis


Minggu, 31 Oktober 2021 / 16:17 WIB
Laba Gudang Garam (GGRM) dan HM Sampoerna (HMSP) tergerus, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Warga melistas di depan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kelurahan Bolowerti, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (27/8). Laba Gudang Garam (GGRM) dan HM Sampoerna (HMSP) tergerus, simak rekomendasi analis


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), giliran PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang menghadapi tekanan laba.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, GGRM sejatinya membukukan pendapatan Rp 92,07 triliun. Angka ini tumbuh sekitar 10,43% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 83,37 triliun.

Namun, laba kotor turun 20,36% secara tahunan menjadi Rp 10,39 triliun. Penurunan ini terjadi setelah GGRM mencatat kenaikan beban pokok pendapatan 16,02% secara tahunan menjadi Rp 81,67 triliun hingga September kemarin.

Kenaikan biaya pita cukai, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pajak rokok sebesar 19,88% secara tahunan menjadi Rp 70,17 triliun menjadi kontributor terbesar kenaikan beban pokok GGRM. Biaya produksi juga mengalami kenaikan, namun hanya sebesar 7,17% secara tahunan menjadi Rp 15,14 triliun.

Baca Juga: Penyebab laba Gudang Garam (GGRM) anjlok 26% pada kuartal III 2021

Penurunan ini membuat GGRM membukukan laba bersih Rp 4,13 triliun, turun 26,79% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 4,13 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya menyebut, dampak cukai masih menjadi pemicu utama penurunan kinerja emiten rokok, termasuk GGRM. "Perusahaan belum mampu melewati dampak kenaikan cukai tahun lalu," ujarnya akhir pekan lalu, Jumat (29/10).

 

Margin tergerus

Kenaikan harga masih menjadi cara paling ampuh mengkompensasi kenaikan cukai. Namun, perusahaan rokok juga tidak bisa seleluasa itu menaikkan harga lantaran pangsa pasar menjadi taruhannya.

GGRM hanya menaikkan harga jual secara agresif di segmen sigaret kretek mesin (SKM) dan produk yang tidak menjadi flagship perusahaan. Untuk merek GG Internatinal misalnya.

Baca Juga: Laba bersih turun, begini rekomendasi saham Gudang Garam (GGRM)

Harga per bungkus per September tahun ini Rp 25.000, naik 33% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 18.800 per bungkus.

GG Signature Mild 16 yang September tahun lalu Rp 18.900 per bungkus juga lompat 22% menjadi Rp 23.000 per bungkus. Sedang GG Surya Exclusive 16 yang merupakan merek termahal dari GGRM hanya naik 6% menjadi Rp 33.000 per bungkus.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×