kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Tertekan Saat Dolar Melaju Kencang, Rabu (17/5)


Kamis, 18 Mei 2023 / 07:30 WIB
Kurs Rupiah Tertekan Saat Dolar Melaju Kencang, Rabu (17/5)


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah dan kembali bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS). Rabu (17/5), kurs rupiah melemah 0,33% ke Rp 14.869 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.820 per dolar AS. 

Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah 0,44% ke Rp 14.875 per dolar AS dari posisi kemarin Rp 14.810 per dolar AS. Nilai tukar rupiah mencatat pelemahan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan outlook suku bunga AS.

"Pasar keuangan makin tidak sabar dan kecewa dengan cerita pembukaan kembali China," kata Christopher Wong, FX strategist Oversea-Chinese Banking Corp kepada Bloomberg.

Menurut data Bloomberg, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Pelemahan terbesar tampak pada yen Jepang yang tertekan 0,81%.

Berturut-turut pelemahan terbesar selanjutnya adalah ringgit Malaysia, baht Thailand, rupiah, yuan China, peso Filipina, rupee India, dolar Taiwan, dan dolar Singapura.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 14.873 Per Dolar AS pada Hari Ini (17/5)

Sedangkan dolar Hong Kong dan won Korea yang menguat masing-masing 0,11% dan 0,7% terhadap dolar AS. Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat ke 102,82 Kamis (18/5) dini hari. Indeks dolar terus bergerak di atas 102 sejak Kamis (11/5) pekan lalu.

Yuan melemah dari batas level 7 yuan per dolar AS untuk pertama kalinya tahun ini di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi yang tertunda.

Baca Juga: Rupiah Lanjut Melemah Hari Ini (17/5), Simak Sentimen yang Menyeretnya

Nilai tukar baht Thailand melemah setelah pemilu karena kekhawatiran bahwa ketua partai Moving Forward Pita Limjaroenrat masih harus berjuang untuk menjadi perdana menteri baru.

Sedangkan ringgit melemah di hari kedelapan perdagangan berturut-turut. Moody's Investors Service memperkirakan bahwa Bank Negara Malaysia kemungkinan akan kembali menaikkan suku bunga jika harga pangan masih sulit turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×