Reporter: Auriga Agustina | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service meramalkan ekonomi dunia dalam tren penurunan. Berbagai sentimen negatif global akan menjegal laju beberapa negara berkembang, seperti Turki, Argentina, dan Brasil.
Moody's memprediksi, Indonesia dan India akan bertahan ditengah sentimen tersebut berkat ekonomi yang disetir konsumsi domestik.
"Untuk India dan Indonesia, pertumbuhan domestik yang kuat dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan stabilitas ditengah tantangan eksternal," ungkap laporan Moody's pekan lalu. Meski demikian, dalam catatannya, Moody's melihat pasar modal tetap berpotensi tertekan lantaran dana asing yang keluar.
Melihat sentimen ini, Analis Trimegah Sekuritas, Rovandi mengungkapkan, sentimen global yang akan berimbas pada bursa saham Indonesia adalah ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya.
Tapu, sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sejatinya datang dari dalam negeri. Salah satu penjegalnya, tren pelemahan kurs rupiah.
"Selain itu CAD (current account deficit) kita yang terus membengkak ke 3% akan mempengaruhi IHSG kita, baik minggu ini ataupun sampai akhir tahun," kata Rovandi, Minggu (26/8).
Sekadar mengingatkan, pemerintah mencatat CAD atau defisit transaksi berjalan mencapai US$ 8 miliar di akhir kuartal II 2018, atau menembus 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). angka ini melebar dari kuartal I lalu yaitu 2,2% dari PDB.
Rovandi memprediksi, IHSG masih berpeluang menguat ke level 6.200 di akhir tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News