kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.895   -32,85   -0,47%
  • KOMPAS100 1.005   -3,25   -0,32%
  • LQ45 768   -4,68   -0,61%
  • ISSI 227   -0,08   -0,04%
  • IDX30 395   -3,42   -0,86%
  • IDXHIDIV20 457   -4,58   -0,99%
  • IDX80 113   -0,37   -0,33%
  • IDXV30 114   -0,85   -0,74%
  • IDXQ30 128   -1,13   -0,87%

Kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada pekan depan


Jumat, 10 Juli 2020 / 18:12 WIB
Kurs rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS pada pekan depan
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Di kurs BI, rupiah berhasil menguat sebesar 0,45% dalam sepekan terakhir.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (10/7), rupiah tak berdaya dan harus ditutup melemah 0,28% ke level Rp 14.435 per dolar Amerika Serikat (AS). Padahal empat hari berturut-turut sebelumnya rupiah menguat terhadap the greenback.

Pelemahan juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini terkoreksi sebesar 0,38% ke level Rp 14.501 per dolar AS.

Namun, dalam sepekan terakhir rupiah masih memiliki kinerja positif dengan berhasil menguat 0,61%. Sementara di kurs BI, rupiah juga berhasil menguat sebesar 0,45% dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Dolar AS kembali diburu, kurs rupiah melemah 0,28% ke Rp 14.435

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan kinerja positif rupiah dalam sepekan terakhir didorong oleh keyakinan pelaku pasar seiring data cadangan devisa yang baik. Ditambah lagi, keputusan intervensi yang dilakukan BI dengan burden sharing beban APBN juga memberikan ekspektasi positif.

“Sementara pelemahan hari ini tidak terlepas dari ledakan kasus positif virus corona di Indonesia yang mencapai 2.657 kasus pada hari sebelumnya cukup mengkhawatirkan. Selain itu, meski rilis pertumbuhan belanja negara membaik hingga 6% pada semester I 2020, realisasi belanja di level kementerian lembaga dirasa masih rendah sehingga alokasi stimulus yang besar tidak sebanding dengan kemampuan eksekusi anggaran,” ujar Bhima, Jumat (7/10).

Baca Juga: Kurs rupiah melorot ke Rp 14.435 per dolar AS, masih menguat 0,61% dalam sepekan

Sepekan ke depan, Bhima menilai sentimen yang perlu dicermati adalah masih terkait dengan laju kasus penyebaran virus corona dan rencana sebagian negara memberlakukan pembatasan kembali. Selain itu, pelaku pasar juga mencermati ledakan tingkat pengangguran di tahun 2020 yang lebih tinggi dari krisis 2008.

“Implikasinya pelaku pasar cenderung bermain aman dan menjauhi aset aset yang memiliki risiko tinggi. Ditambah lagi, pergerakan harga komoditas khususnya minyak dan emas juga harus dicermati, serta isu reshuffle kabinet,” tambah Bhima.

Bhima memperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.490 per dolar AS-Rp 14.590 per dolar AS dengan kecenderungan melemah pada sepekan ke depan.

Baca Juga: IHSG turun 0,43% ke 5.031 pada Jumat (10/7), saham BBCA, BBRI diborong asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×