Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Industri alat berat masih diselimuti oleh sentimen melemahnya permintaan. Tapi, PT United Tractors Tbk (UNTR) justru mencatatkan kinerja di luar prediksi.
Periode kuartal III-2015, UNTR membukukan pendapatan Rp 38,29 triliun. Angka ini turun 6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 40,81 triliun. Sementara, laba bersihnya tercatat Rp 5,57 triliun, tumbuh 16% dibanding periode sembilan bulanan 2014.
Secara year on year (yoy), penjualan UNTR memang susut. Tapi secara quarter on quarter (qoq), penjualannya justru mengalami kenaikan. Periode Q3-2015 UNTR mencatat penjualan Rp 13,34 triliun, naik 8% dibanding kuartal sebelumnya. Lalu, laba bersihnya mengalami kenaikan 21% menjadi Rp 2,17 triliun.
Arief budiman, analis Ciptadana Securities bilang, kenaikan secara qoq ini merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan manajemen. "UNTR juga tertolong oleh kurs rupiah yang melemah," tambahnya, (3/11).
Catatan saja, UNTR mencatat keuntungan kurs sebesar Rp761,41 miliar, sedangkan pada Q3 2014 mengalami kerugian Kurs sebesar Rp33,01 miliar. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu positifnya bottom line perseroan.
Melihat posisi keuangan yang seperti itu, Arief merevisi prediksi pencapaian kinerja UNTR hingga akhir tahun ini. Pendapatannya direvisi menjadi Rp 51,85 triliun dari sebelumnya rp 50 triliun. Sementara, laba bersihnya menjadi Rp 7,58 triliun dari sebelumnya Rp 6,04 triliun.
"Apalagi, ada sentimen jika The Fed akan menaikan suku bunga acuannya. ini bisa membuat posisi rupiah kembali melemah. Ini tentunya menguntungkan UNTR karena 92% pendapatan UNTR dalam bentuk dollar AS versus 72% cost UNTR yang dalam bentuk dollar AS," tutur Arief.
Arief merekomendasikan buy saham UNTR dengan target harga Rp 21.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News