kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja obligasi korporasi lebih unggul daripada obligasi pemerintah


Rabu, 07 April 2021 / 21:07 WIB
Kinerja obligasi korporasi lebih unggul daripada obligasi pemerintah
ILUSTRASI. Unggulnya kinerja obligasi korporasi juga dirasakan reksadana pendapatan tetap yang memegang aset ini dalam portofolionya.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas obligasi korporasi lebih rendah daripada obligasi pemerintah. Di tengah kondisi pasar obligasi yang cenderung tertekan kinerja obligasi korporasi berhasil lebih unggul dari obligasi pemerintah. 

Tercatat, INDOBeX Government Total Return yang menggambarkan kinerja obligasi pemerintah menurun 1,07% secara year to date (ytd) hingga Rabu (7/4). Sementara, INDOBeX Corporate Total Return yang menggambarkan kinerja obligasi korporasi tumbuh 2,28% di periode yang sama. 

Unggulnya kinerja obligasi korporasi juga dirasakan reksadana pendapatan tetap yang memegang aset ini dalam portofolionya. Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana Sucorinvest Stable Fund tumbuh 2,43% ytd di kuartal pertama 2021. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata kinerja reksadana sejenis yang justru minus. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, kinerja reksadanya unggul karena fokus memegang obligasi korporasi dengan tenor 3 tahun sebagai isi portofolionya. Di tengah pasar obligasi yang cenderung tertekan, Dimas mengatakan obligasi korporasi di tenor tersebut memiliki harga yang stabil dan imbal hasil yang lebih tinggi dari tenor yang lebih pendek. 

Baca Juga: Pencarian dana di pasar modal kian ramai

Head of Fixed Income Bank BNI Fayadri mengatakan dua faktor utama yang menyebabkan kinerja obligasi korporasi saat ini lebih unggul karena tingginya kupon yang ditawarkan obligasi korporasi. Kupon tinggi tersebut merupakan kompensasi dari risiko yang relatif lebih tinggi dibanding risiko investasi pada obligasi pemerintah. 

Selain itu, volatilitas obligasi korporasi juga lebih stabil karena volume transaksi yang lebih kecil dibanding volume transaksi obligasi pemerintah. Tenor obligasi korporasi yang umumnya lebih pendek sekitar 1 tahun hingga 5 tahun juga berpengaruh pada tingkat volatilitas pergerakan kinerja. 

"Volatilitas harga obligasi korporasi saat ini relatif lebih stabil daripada obligasi pemerintah yang masih tertekan di tengah tingginya ekspektasi terhadap peningkatan angka inflasi," kata Fayadri, Rabu (7/4). 

Baca Juga: Ada 20 emisi dalam pipeline, BEI menyebut prospek penerbitan surat utang lebih baik

Analis Penilaian Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie menambahkan kinerja obligasi korporasi bisa unggul juga karena didukung faktor pemegang obligasi yang mayoritas investor lokal. Obligasi korporasi yang lebih jarang ditransaksikan maka harganya lebih stabil. 

Ke depan, Fayadri memproyeksikan seiring pemulihan ekonomi baik obligasi korporasi maupun obligasi pemerintah akan berprospek baik. Terlebih dengan stimulus serta pelaksanaan vaksinasi yang lancar. 

Senada, Roby mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi di tahun ini akan lebih baik karena aktivitas ekonomi mulai berjalan normal. "Tentunya, seiring pemulihan ekonomi risiko obligasi korporasi berpeluang turun meski tidak signifikan," kata Roby. Dengan begitu investor baiknya tetap selektif jika berinvestasi di obligasi korporasi. 

Baca Juga: Kuartal I-2021, penerbitan surat utang korporasi capai Rp 20,58 triliun

Memang obligasi korporasi bisa menjadi alternatif investasi bagi investor yang mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi. Namun, Fayadri juga mengatakan perlu diingat bahwa likuiditas obligasi korporasi ini di pasar sekunder tidak sebagus obligasi pemerintah. 

"Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di obligasi korporasi baiknya investor memerhatikan kondisi fundamental dari korporasi penerbit obligasi," kata Fayadri. Korporasi yang memiliki fundamental kuat di tengah pandemi dan memiliki potensi pertumbuhan kinerja yang baik setelah ekonomi pulih, layak dijadikan pilihan investor. Tak ketinggalan, perlu juga investor untuk mencari tahu informasi mengenai track record korporasi tersebut. 

Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap berpotensi positif meski yield terus naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×