Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat Berharga Negara (SBN) jenis Saving Bonds Ritel alias SBR akan meluncurkan seri baru. Pemerintah berencana menawarkan SBR seri SBR014 mulai 14 Juli hingga 7 Agustus 2025 mendatang.
Kepala Ekonom BCA David Sumual mengamati, kupon SBR014 berpotensi untuk berada di level di bawah SBR013 yang memiliki kupon 6,45% - 6,60%.
“Ini mengingat ekspektasi penurunan BI rate lebih lanjut, spread kupon SBR014 kemungkinan lebih kecil dibandingkan yang ditawarkan pada SBR sebelumnya,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/7).
Namun, tren kenaikan bunga deposito perbankan membuat SBR masih perlu ditawarkan pada level yang menarik.
Baca Juga: Penjualan Sukuk Ritel SR022 Sepi, Bagaimana Prospek SBR014?
Menurut David, kupon di sekitar 6,25% - 6,40% tampak ideal untuk menjaga spread dengan suku bunga acuan tetap atraktif.
Daya tarik SBR seri ini juga didukung sifat floating with floor-nya. Hal ini mengurangi ketidakpastian terhadap return yang akan diterima oleh investor, sehingga cenderung positif dalam mendorong permintaan.
David melihat, minat investasi rumah tangga yang tinggi juga menjadi sentimen positif bagi SBR014.
“Ditambah lagi, kondisi likuiditas mereka yang mulai membaik dapat mendorong permintaan SBRI014, sehingga yield kemungkinan tidak terlalu jauh dengan coupon rate,” tambahnya.
Dus, dia melihat daya serap SBR014 seharusnya memiliki kinerja yang baik, mengingat sebulan terakhir likuiditas relatif membaik.
Menurut David, imbal hasil SBR014 diperkirakan stabil, mengingat minat investasi SBN masyarakat yang menguat, serta karakteristik saving bond retail yang kurang likuid dibanding obligasi lain, seperti Fixed Rate (FR).
Lebih lanjut, prospek imbal hasil saham yang masih tertekan memberikan sentimen positif bagi investor SBR014 maupun pasar SBN secara umum.
“Strategi pemerintah menggunakan SAL (saldo anggaran lebih) untuk mengurangi supply di pasar SBN turut menambah sentimen positif,” imbuh David.
Selanjutnya: Kejagung Geledah Kantor GOTO terkait Kasus Chromebook
Menarik Dibaca: Permintaan Magang Tinggi, BINUS-ASO Sering Kehabisan Mahasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News