kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja moncer sejak awal tahun, penghuni Indeks IDXGrowth30 ini layak koleksi


Minggu, 15 Desember 2019 / 19:04 WIB
Kinerja moncer sejak awal tahun, penghuni Indeks IDXGrowth30 ini layak koleksi
ILUSTRASI. Penjual kopi keliling melintasi layar pergerakan saham di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (13/12).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, kinerja indeks anyar bentukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXGrowth30 menunjukkan pergerakan yang prima.

Indeks yang berisi 30 saham dengan tren pertumbuhan laba bersih dan kinerja keuangan yang baik ini telah tumbuh 4,66% sejak awal tahun.

Pencapaian ini mengalahkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sejak awal tahun hingga perdagangan Jumat (13/12) atau secara year-to-date (ytd) hanya menguat tipis 0,05%.

Baca Juga: Kinerja IDX Growth30 melesat jauh dibanding IHSG, ini penyebabnya

Adapun Beberapa emiten yang tercatat dalam kategori Indeks ini diantaranya TLKM, BBCA, BBRI, BBNI, INTP, SMGR, CPIN, TPIA, ICBP, GGRM, BRPT, dan INKP.

Selain itu, ada pula saham TOWR, TBIG, TKIM, ACES, LPKR, JPFA, MYOR, PNBN, PNLF, RALS, hingga SMSM.

Ada beberapa penyebab mengapa kinerja IHSG kalah jauh dibanding dengan IDXGrowth30 menurut beberapa analis.

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, terjegalnya pergerakan IHSG secara YTD salah satunya oleh penurunan harga saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Khusus untuk saham GGRM dan HMSP, Suria mengatakan penurunan kedua saham rokok ini terimbas rencana penerapan cukai rokok yang akan diterapkan tahun depan.

Baca Juga: Kinerja indeks IDX30 melambat, reksadana berbasis indeks terdampak

Namun, harga GGRM dan HMSP memiliki peluang untuk rebound asalkan nantinya efek cukai tidak terlalu mempengaruhi kinerja kedua emiten ini.

“Sebetulnya sekarang sudah price in. Jadi, kalau ternyata nanti efeknya tidak sebesar yang diperkirakan mungkin bisa rebound,” ujar Suria.

Oleh karenanya, ia menilai saham GGRM masih menarik untuk dikoleksi oleh investor. Selain itu, Suria juga menaruh pilihan pada ICBP, BBNI, TLKM, BBCA, hingga BBRI.

Di sisi lain, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai performa IDXGrowth30 yang melesat dibandingkan dengan IHSG karena indeks ini hanya berisi 30 saham-saham pilihan.

Baca Juga: Inilah penghuni indeks baru bursa IDXValue30 dan IDXGrowth30

“Di IDXGrowth30 isinya 30 saham-saham pilihan, sedangkan IHSG isinya 600-san saham,” tutur Herditya.

Secara teknikal, Herditya menilai beberapa saham di IDXGrowth30 masih layak untuk dicermati, yakni TLKM, BBCA, BBNI, dan BBRI.

Adapun rekomendasi untuk saham ini adalah akumulasi beli dengan target harga masing-masing Rp 4.150 – Rp 4.200 per saham untuk TLKM, Rp 4.400 – Rp 4.500 per saham untuk BBRI dan Rp 7.800 – 8.000 per saham untuk BBNI.

Baca Juga: Saham BBTN (Bank BTN) turun 1,33%, ini PER dan PBV terkini (6/8)

Sementara untuk saham BBCA, Herditya merekomendasikan akumulasi beli dengan target harga Rp 32.125 – Rp 32.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×