kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja Mentereng di Awal Tahun, Intip Prospek Emiten Ritel


Jumat, 14 Juli 2023 / 20:33 WIB
Kinerja Mentereng di Awal Tahun, Intip Prospek Emiten Ritel
ILUSTRASI. Kinerja emiten ritel menunjukkan pertumbuhan di kuartal pertama 2023.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten ritel menunjukkan pertumbuhan di kuartal pertama 2023. Pada periode tersebut, inflasi di Indonesia masih berada di level yang cukup tinggi, salah satunya dampak kenaikan harga BBM bersubsidi di September 2022.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pada periode tersebut indeks keyakinan konsumen Indonesia bertahan di level 120. Kondisi ini menggambarkan keyakinan konsumen di Indonesia bahwa ekonomi akan terus membaik untuk setidaknya 6 bulan kedepan.

“Hal ini yang dinilai menjadi salah satu faktor penopang kinerja emiten ritel di tiga bulan pertama 023,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Menurut Valdy, sentimen positif terutama berasal dari kecenderungan konsumsi masyarakat Indonesia yang cukup kuat di semester pertama 2023. Indeks keyakinan konsumen bertahan di atas 120 selama semester pertama 2023.

Baca Juga: Hingga Juni, Erajaya Swasembada (ERAA) Telah Buka Lebih Dari 100 Toko Baru

Perbaikan kinerja emiten ritel juga didukung oleh tren penurunan inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Ada pula potensi booster income di tengah ekspektasi peningkatan jumlah uang beredar menjelang periode kampanye dan pemilu 2024.

“Sentimen negatif bisa berasal dari faktor eksternal, yaitu pemulihan ekonomi di AS dan Tiongkok yang lambat sehingga berdampak negatif pada sumber pertumbuhan ekonomi lain, yaitu net export. Kondisi ini pada akhirnya dapat berdampak pada terganggunya stream of income dari masyarakat Indonesia,” kata Valdy.

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian juga memperkirakan, kinerja emiten ritel berpotensi untuk tumbuh hingga akhir tahun. Prospek perbaikan kinerja didorong oleh sejumlah katalis seperti inflasi yang melandai sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Diperkirakan Positif Hingga Akhir Tahun

Penurunan pada harga komoditas pertanian juga menjadi andil dalam penurunan inflasi. Hal ini berdampak baik terhadap kinerja perusahaan consumer. Ayu menambahkan, emiten retail masih berpotensi untuk tumbuh di tengah daya beli masyarakat yang solid di tengah inflasi yang mulai melandai. 

"Namun sentimen negatif masih ada di tengah banyaknya PHK di sektor padat karya saat ekonomi global menurun,” kata Ayu kepada Kontan.co.id, Jumat (14/7).

Ayu merekomendasikan saham MAPI dengan target harga di level Rp 1.940 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×