kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.580   42,00   0,25%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Kinerja LPCK Naik di Tengah Momok Meikarta, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 01 Mei 2025 / 15:23 WIB
Kinerja LPCK Naik di Tengah Momok Meikarta, Cermati Rekomendasi Sahamnya
Suasana proyek kompleks apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, 13 Desember 2022. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I-2025, di tengah masih berlanjutnya isu proyek Meikarta.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal I-2025, di tengah masih berlanjutnya isu proyek Meikarta.

Perseroan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,07 triliun hingga Maret 2025, naik 157,70% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp 415,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontribusi utama pendapatan berasal dari segmen penjualan rumah hunian dan apartemen sebesar Rp 763,33 miliar.

Selanjutnya, penjualan lahan komersial dan rumah toko sebesar Rp 130,98 miliar, pendapatan dari pengelolaan kota sebesar Rp 106,71 miliar, penjualan tanah industri Rp 54,54 miliar, serta pendapatan sewa dan lainnya Rp 39,07 miliar.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil di Tahun 2025

Direktur LPCK Marlo Budiman menyatakan bahwa pertumbuhan signifikan ini ditopang oleh serah terima unit rumah tapak, apartemen, ruko, lahan industri, serta kontribusi dari segmen non-properti seperti pengelolaan kawasan Lippo Cikarang.

“Segmen pengelolaan kota menunjukkan performa solid dengan pertumbuhan 13,8% yoy,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (30/4).

Sepanjang kuartal I-2025, LPCK juga mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 142,79 miliar, tumbuh 139,40% dibandingkan kuartal I-2024. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 173 miliar, atau setara 16% dari total pendapatan.

Dari sisi pemasaran, LPCK mengantongi marketing sales sebesar Rp 323 miliar, atau 19,6% dari target tahunan Rp 1,65 triliun.

Marketing sales tersebut ditopang oleh permintaan kuat terhadap produk residensial dan rumah toko yang masing-masing berkontribusi 67% dan 33%. Total unit yang terjual sebanyak 325 unit dari berbagai segmen, termasuk hunian, komersial, dan lahan industri.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham PGN (PGAS) yang Diproyeksi Cetak Kinerja Stabil

Namun demikian, proyek Meikarta masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan. Dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), LPCK menyampaikan bahwa proses pembangunan, serah terima unit, dan pengembalian dana (refund) untuk proyek Meikarta masih berlangsung.

Corporate Secretary LPCK, Peter Adrian, menyampaikan bahwa PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pengembang telah memulai serah terima unit Apartemen Meikarta yang selesai dibangun sejak 2020.

 

Hingga Maret 2025, lebih dari 60% unit telah rampung, dengan progres pembangunan mencapai lebih dari 75%. Penyerahan sekitar 7.000 unit sisanya akan dilakukan bertahap hingga Juli 2027 sesuai putusan homologasi.

Komitmen pengembalian dana kepada konsumen juga ditegaskan dalam pertemuan antara CEO Lippo Group James Riady dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pada 23 April 2025. Dana refund akan bersumber dari kas internal dan hasil penjualan unit Meikarta.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat pada Senin (28/4), Cek Rekomendasi Saham dari Analis Berikut

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menyebut ada tiga faktor utama yang mendorong peningkatan kinerja LPCK, yaitu serah terima unit properti Meikarta, diversifikasi pendapatan dari sektor hunian, ruko, dan pengelolaan kawasan, serta efisiensi operasional.

“Meski beban pokok pendapatan meningkat, laba kotor tetap tumbuh signifikan,” jelasnya.

Meski begitu, tantangan proyek Meikarta belum sepenuhnya teratasi. Pada pertemuan 23 April 2025, James Riady menegaskan bahwa kewajiban kepada konsumen akan mulai dibayarkan pada Juli 2025 melalui aplikasi BENAR PKP. Dari 118 konsumen, 102 telah menyampaikan data pembayaran dengan nilai total sekitar Rp 26,85 miliar.

Sementara itu, posisi kas dan setara kas LPCK menurun drastis dari Rp 675 miliar pada Desember 2024 menjadi Rp 219 miliar pada akhir Maret 2025.

Perseroan mencatat arus kas operasional negatif sebesar Rp 310 miliar. Untuk mengatasi tekanan likuiditas, LPCK telah melakukan aksi korporasi berupa rights issue senilai Rp 1,48 triliun, dengan hampir 95% dana dialokasikan untuk proyek Meikarta.

Secara teknikal, Liza mencermati bahwa pergerakan saham LPCK masih berada dalam tren menurun sejak akhir 2020. Saat ini, saham LPCK sedang menguji level support di kisaran Rp 382–Rp 404 per saham.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dan Prospek Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO)

Jika sentimen positif berlanjut, harga saham berpotensi naik ke level Rp 600–Rp 610 dalam jangka pendek, dan Rp 700–Rp 750 dalam jangka menengah. Ia merekomendasikan strategi pembelian bertahap (average up) dengan support terdekat di Rp 496–Rp 508 per saham.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai kinerja LPCK bisa semakin membaik apabila terdapat pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed dan Bank Indonesia.

Namun, masalah Meikarta tetap menjadi beban yang harus diatasi. Ia juga menyoroti bahwa kenaikan harga saham LPCK sebesar 3,02% secara year-to-date belum mencerminkan kinerja keuangannya, sehingga belum memberikan rekomendasi investasi untuk saham tersebut.

Baca Juga: Bakal Bagi Dividen, Begini Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR)

Senada, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai pergerakan saham LPCK berada pada area support di Rp 525 dan resistance di Rp 550 per saham. Ia merekomendasikan sikap wait and see terhadap saham ini.

Selanjutnya: Laba Reasuransi Maipark Tumbuh 5,29% Sepanjang 2024

Menarik Dibaca: 10 Pilihan Buah-buahan untuk Asam Lambung yang Sehat dan Aman Dikonsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×