kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Grup Astra Melaju di Awal 2019


Jumat, 10 Mei 2019 / 17:58 WIB
Kinerja Grup Astra Melaju di Awal 2019


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

3. BNLI

Performa BNLI yang apik pada triwulan pertama diperkirakan bakal berlanjut. Chris Apriliony menyebut, Permata fokus memperbaiki kualitas kredit, setelah mengalami kerugian besar pada 2016 silam. “Sehingga seharusnya pertumbuhan laba bisa bertahan full year 2019,” ujar dia.

Meski  begitu, masih ada tantangan terkait ekonomi yang cenderung tidak stabil dan pergerakan suku bunga yang bisa saja memberatkan perbankan. 

Menurut Alvin Michael Baramuli, analis RHB Securities Indonesia, pertumbuhan laba BNLI ditopang perbaikan kualitas aset kredit. Ini terlihat dari mengecilnya kerugian penurunan nilai aset keuangan.

Di kuartal I-2019, rasio  kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Permata di level 3,8%, mengecil dibanding akhir 2018 sebesar 4,4%. Tapi, tingkat NPL masih di atas rata-rata NPL industri 2,6%–2,7%. “Sisi positifnya, masih ada ruang menurunkan rasio NPL. Sedangkan, NPL industri saat ini sudah stabil,” jelas Alvin. 

Perkiraan dia, NPL BNLI pada akhir tahun ini bisa turun ke kisaran 3%–3,5%. Bank yang tengah jadi target akuisisi oleh Bank Mandiri ini sudah mengurangi porsi kredit sektor komoditas, yang menjadi pemicu NPL membengkak hingga 9% pada 2016. Permata akan fokus di sektor konsumer dan UKM. Pertumbuhan kredit juga diperkirakan melaju, setelah BNLI mengerem penyaluran kredit  di tahun lalu. Pertumbuhan kredit diperkirakan sebesar 7%–9%, dari posisi kuartal I-2019 masih sekitar 4,6%. 

Dari sisi harga saham, BNLI sudah naik tajam sejak menjadi target akuisisi. Terlepas dari jadi atau tidaknya konsolidasi bank, Alvin menyebut, historis kinerja BNLI memang sudah membaik. Konsolidasi perbankan akan lebih berdampak meredam persaingan perebutan dana. “Fundamental BNLI sudah lebih bagus dibanding tiga tahun lalu. ROE kuartal I- 2019 sebesar 7%, tahun sebelumnya masih 4%,” jelas dia. 

Hitungan Alvin, tahun ini, BNLI bisa meraih laba bersih Rp 1,02 triliun, naik 13,6% dari laba tahun lalu. Maka, dia merekomendasikan beli, dengan target harga tahun ini Rp 1.400. 

Prediksi Chris, dengan adanya rencana akuisisi, saham BNLI bisa menuju kisaran Rp  1.150 hingga Rp 1.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×