kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Astra International (ASII) menyiapkan belanja modal Rp 30 triliun tahun ini


Kamis, 25 April 2019 / 14:59 WIB
Astra International (ASII) menyiapkan belanja modal Rp 30 triliun tahun ini


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp 30 triliun. Namun, rencana belanja modal ini bisa berubah jika ada tawaran investasi lain yang lebih menarik.

Capex tahun ini akan diserap ke anak-anak usaha ASII, antara lain untuk kebutuhan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sebesar Rp 1,7 triliun. Kemudian untuk PT United Tractors Tbk (UNTR) berkisar Rp 14 triliun-Rp 15 triliun. Sisa capex untuk bisnis otomotif, pembangunan outlet, ekspansi jalan tol, dan kebutuhan anak perusahaan teknologi informasi (TI).

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, jika ada sesuatu yang lebih menarik, ASII akan berusaha menaikkan jumlahnya. Pada 2017, ASII menganggarkan belanja modal sebesar Rp 23 triliun kemudian 2018 naik 73% menjadi Rp 40 triliun. “Kami ada akuisisi tambang emas Martabe US$ 1 miliar setara Rp 14 triliun,” kata Prijono usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (25/4).

Tahun ini ASII juga akan meningkatkan penjualan sepeda motor. ASII juga melihat ada peluang kenaikan 20% penjualan motor menjelang Lebaran.

Namun untuk mobil targetnya sama seperti tahun lalu. Pada 2018, ASII menjual 582.446 mobil lewat merek Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot. Secara industri, penjualan mobil tahun lalu mencapai 1,15 juta unit. “Target mobil bisa plus minus dari target tahun lalu,” ujarnya.

Melihat kinerjanya hingga kuartal I 2019 ini, penjualan mobil nasional turun 13% menjadi 254.000 unit. Namun, penjualan mobil ASII hanya menurun 5% menjadi 134.000 unit.

Prijono menjelaskan faktor utamanya karena konsumen cenderung wait and see keadan politik saat ini. “Terutama untuk membeli barang yang cukup mahal pasti pikir-pikir dulu,” kata dia.

Adapun kenaikan penjualan motor secara nasional meningkat 19% atau sejumlah Rp 1,3 juta selama dua bulan pertama 2019 dibanding pada periode yang sama.

Tahun ini ASII telah berinovasi pada produk mobil dan motornya dengan meluncurkan model baru. Untuk mobil sudah ada enam model baru dan dua model revamped. Sedangkan motor ASII telah ada dua model baru dan 12 model revamped.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×