kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.934   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.300   -14,56   -0,20%
  • KOMPAS100 1.118   -3,15   -0,28%
  • LQ45 887   -4,86   -0,55%
  • ISSI 223   0,45   0,20%
  • IDX30 456   -3,05   -0,66%
  • IDXHIDIV20 550   -3,36   -0,61%
  • IDX80 128   -0,42   -0,32%
  • IDXV30 137   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 151   -1,07   -0,70%

Kinerja Emiten Semen Tertekan Oversupply dan Kenaikan PPN 12%, Cek Rekomendasi Analis


Selasa, 26 November 2024 / 08:40 WIB
Kinerja Emiten Semen Tertekan Oversupply dan Kenaikan PPN 12%, Cek Rekomendasi Analis
Aktivitas bongkar muat semen merek Indocement produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (5/8/2024).Kelebihan pasokan semen di tengah ketidakpastian rancangan pemerintah dan kenaikan PPN 12% berpotensi hambat kinerja emiten semen.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketidakpastian sejumlah rancangan kebijakan pemerintah menjadi tantangan bagi emiten semen karena berpotensi menambah berat kinerja yang terbebani kelebihan pasokan (oversupply).

Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Christian Kartawijaya mengatakan saat ini konsumsi semen nasional hanya sekitar 65 juta ton, sementara kapasitas industri mencapai 119 juta-120 juta ton.

"Sehingga ada kelebihan suplai sekitar 55 juta ton. Artinya, utilisasi pabrik hanya sekitar 55%-60% dan ada 40%-45% pabrik stop," ujarnya, saat berkunjung ke Redaksi KONTAN, Senin (25/11).

Baca Juga: Ada Momentum Pilkada dan Window Dressing, Cek Saham Rekomendasi Analis

Selain itu, kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi sebesar 12% juga bisa menurunkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya menurunkan permintaan semen. 

Dengan kerasnya aneka sentimen di industri semen saat ini, kinerja INTP cenderung melambat.

 

Tekanan berat juga dihadapi emiten semen lain. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), misalnya, mencatat pendapatan Rp 26,29 triliun per kuartal III-2024, turun 4,93% yoy dari Rp 27,66 triliun pada kuartal III-2023. 

SMGR mencatat laba bersih Rp 719,72 miliar, turun 58% yoy dari Rp 1,71 triliun pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Cek Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing pada Perdagangan Awal Pekan ini

Bahkan PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) mencatatkan rugi Rp 176,7 miliar pada kuartal III-2024. Hasil ini berbanding terbalik dengan pendapatan operasi lain sebesar Rp 3,20 miliar di periode sama tahun lalu.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas ,Nafan Aji Gusta menilai, kinerja emiten semen ke depan akan bergantung pada komitmen pemerintah mewujudkan janji politik, khususnya bidang pembangunan infrastruktur.

Nafan merekomendasikan accumulative buy SMGR dan INTP dengan target harga Rp 4.850 dan Rp 7.950.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo merekomendasikan buy on weakness untuk INTP dengan target harga Rp 7.100 per saham.

Selanjutnya: Promo KFC x Seabank 25-30 November 2024, Makan Gratis hingga Cashback 100%

Menarik Dibaca: Promo KFC x Seabank 25-30 November 2024, Makan Gratis hingga Cashback 100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Banking and Credit Analysis Working with GenAI : Promising Use Cases

[X]
×