Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
"Atau hanya 48% dari proyeksi dimana hal tersebut juga di bawah rata-rata 5 tahun terakhir yaitu sebesar 51%. Hal ini terjadi karena penjualan turun 9% YoY pada kuartal II-2023," ujarnya.
Fanny mengatakan walaupun emiten konsumer masih diliputi beberapa tantangan, namun laba bersih dari beberapa perusahaan consumer masih terdorong oleh ekspansi margin.
Hal ini ditopang oleh harga-harga bahan baku seperti gandum, kelapa sawit, harga minyak masih cenderung terkoreksi di kuartal II-2023, walaupun untuk gula dan kopi sudah naik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Bisnis, Kino Indonesia (KINO) Rilis Sejumlah Produk Baru
Fanny mengatakan sentimen negatif bagi emiten konsumer berasal dari posisi Rusia yang mundur dari perjanjian Laut Hitam (Black Sea Grain deal), sehingga harga gandum sedikit naik, tapi masih terkendali.
Sementara katalis positif dari ada potensi kenaikan penjualan di semester II-2023 seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat menjelang pemilu.
Fanny merekomendasikan saham ICBP dengan target harga Rp 13.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News