kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Emiten Konsumer Ditopang Sentimen Masuk Sekolah, Simak Saham Rekomendasi Analis


Jumat, 21 Juli 2023 / 19:41 WIB
Emiten Konsumer Ditopang Sentimen Masuk Sekolah, Simak Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Produk mi instan Indomie dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di Depok, Jawa Barat, Selasa. (4/5). Emiten Konsumer Ditopang Sentimen Masuk Sekolah, Simak Saham Rekomendasi Analis


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja saham emiten sektor konsumer diprediksi masih cukup positif di semester II-2023, meskipun saat ini momentum kembalinya masuk masa sekolah telah tiba, salah satunya karena emiten sektor konsumer memiliki segmentasi pembeli.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina, mencermati kinerja emiten sektor konsumer masih akan tetap bertumbuh positif di semester II ini, dengan seiring normalisasi harga pada komoditas pangan.

“Emiten di sektor konsumen, khususnya di F&B tetap menarik untuk dikoleksi investor, mengingat pertumbuhannya yang stabil, dan sektor ini yang defensive,” kata Martha kepada Kontan, Jumat (21/7).

Baca Juga: Bisnis Sektor Konsumer Semakin Cerah, Cermati Rekomendasi Saham ICBP dan INDF

Di sisi lain, persaingan antar emiten konsumer merupakan hal yang umum terjadi, terlebih pada industri yang besar. Karena masing-masing saham sektor konsumer sudah memiliki segmented customer-nya.

Hanya saja, semenjak Covid harga menjadi salah satu alasan bagi pelaku pasar dan investor dalam memilih produk yang murah namun tetap berkualitas. Disusul dengan faktor selera, yang menjadi salah satu alasan, mengapa produk tersebut dicari, dibeli, dan digunakan.

“Dari sisi persaingan, ini hal yang umum terjadi di industri yang besar dengan banyak pemain. Jadi, kuncinya menurut saya di inovasi produk dan menjaga kualitas,” jelasnya.

Baca Juga: Menilik Peta Investor Asing di Industri Perbankan Tanah Air

Sementara itu, salah satu sentimen negatif seputar naiknya harga gandum dunia. Walaupun saat ini belum berpengaruh langsung, namun jika hal ini terus terjadi, maka margin akan kembali terpangkas.

 

Martha merekomendasikan beli saham ICBP dengan target harga 13.000 dan INDF dengan target harga 8.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×