kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Alfaria Trijaya Diproyeksi Positif di 2024, Cermati Rekomendasi Saham AMRT


Rabu, 12 Juni 2024 / 21:28 WIB
Kinerja Alfaria Trijaya Diproyeksi Positif di 2024, Cermati Rekomendasi Saham AMRT
ILUSTRASI. Pekerja menata produk yang dijual pada minimarket di Depok, Jawa Barat, Selasa (2/5/2023). Kinerja Alfaria Trijaya (AMRT) Diramal Tumbuh Positif di Tahun 2024, Simak Sentimen Pendorongnya.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja yang positif di tahun 2024. Hal tersebut didukung oleh ekspansi pembukaan toko-toko baru di sepanjang tahun ini. 

Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya mengatakan, kinerja AMRT di tahun ini juga didukung pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2024, yang naik 14,8% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi sebesar Rp 890 miliar. 

Margin kotor kuartal I-2024 berada di angka 21,8%, lebih rendah dibandingkan 22,9% pada kuartal IV-2023. Namun, jika dibandingkan pada kuartal 1-2023, angka pertumbuhannya sama yakni sebesar 21,8%. 

Sedangkan Margin Ebitda kuartal I-2024 berada di 3,0%, angka ini turun dibangkan Ebitda kuartal IV-2023 yang berada di 4,7%. 

Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) Kantongi Penjualan Neto Rp 29,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Christine menuturkan bahwa Gross Profit Margin (GPM) AMRT mengalami sedikit penurunan secara kuartalan. Hal ini disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari segmen makanan selama musim perayaan lebaran di tengah-tengah kegiatan promosi.

Selain itu, Christine menyebutkan, pendapatan perusahaan pada kuartal I-2024 mencapai Rp 29,3 triliun yang bertumbuh 8,9% qoq dan 12,1% yoy. Sehingga, di tahun ini AMRT kemungkinan besar masih bisa tumbuh hingg dua digit. 

Jika dirinci, pertumbuhan pendapatan untuk Jabodetabek pada I-2024 naik 8,1% qoq dan tumbuh 7,6% yoy. Sementara wiliayah Jawa di luar Jabodetabek membukukan pertumbuhan sebesar 10,3% qoq dan naik 8,6% yoy, sedangkan pendapatan dari wilayah di luar Jawa pada kuartal IV-2023 tercatat naik 7,7% dan 16,0% yoy.

Lebih lanjut, Chirstine menuturkan bahwa AMRT menargetkan pembukaan toko baru Alfamart sebanyak 1.000 toko di sepanjang tahun 2024. Namun, jumlah ini menunjukkan penurunan 21,3% dari pencapaian sebelumnya sebanyak 1.843 toko baru secara year to date (YTD).

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Jajaki Kerja Sama Sektor Komersial Niaga di IKN

Menurut dia, ekspansi AMRT di wilayah luar Jawa sudah tercermin dengan lebih tingginya biaya transportasi dan biaya distribusi pada kuartal I-2024 sebesar Rp 353 miliar (+5,6% yoy). 

Namun, perseroan berencana membangun dua distribusi center baru di bagian luar Jawa seperti Gorontalo dan Palopo yang seharusnya menstabilkan biaya distribusi. 

“Dengan demikian, kami memperkirakan OPM AMRT akan kembali normal ke depannya seiring dengan meningkatnya leverage operasi,” kata Christine dalam risetnya, 2 Mei 2024.

Selaras dengan hal ini, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo memprediksi, kinerja AMRT di tahun 2024 masih tumbuh positif. Hal ini didorong oleh keungan perusahaan yang tercatat masih unggul berkat adanya ekspansi serta pembangunan distribusi center. 

“Karena kedua hal itu jelas dapat menekan cost AMRT, baik bagi kinerja top line dan bottom line nya,” kata Azis kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6). 

Sedangkan untuk kinerja saham AMRT di tahun ini, Azis juga melihat masih bisa tumbuh positif, terlebih trend sahamnya yang sideways. Sehingga investor bisa melakukan trading dalam jangka pendek. 

Tak hanya itu, Azis menilai, kinerja AMRT di tahun ini juga didukung oleh berbagai strategi yang disiapkan perusahaan untuk memaksimalkan laju bisnisnya di tahun 2024, salah satunya melalui digital initiatives.

Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Optimitis Tren Pertumbuhan Berlanjut Hingga Akhir Tahun

"Digital initiatives adalah salah satu faktor, yakni pengoptimalan omnichannel Alfamart yaitu aplikasi Alfagift yang semakin membuka jalan dan potensi lain untuk pengembangan bisnis Alfamart, khususnya CRM dan teknologi," imbuh dia.

Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora melihat, pertumbuhan industri tahun 2024 diperkirakan akan serupa dengan pertumbuhan industri tahun sebelumnya. 

Hal itu mengingat kondisi makroekonomi yang kurang menguntungkan hingga semester II-2024. Di mana, faktor lambatnya pelonggaran kebijakan moneter diperkirakan akan berdampak lebih terasa di kuartal IV-2024.

Meski begitu, kinerja AMRT masih berpotensi tetap positif di tahun ini. Hal tersebut didorong oleh strategi perusahaan seperti melakukan ekspansi dan diuntungkan dengan peristiwa-peristiwa penting di semester pertama 2024, termasuk pemilihan umum (pemilu), perayaan Idul Fitri, dan Imlek. 

“Pasalnya peristiwa tersebut biasanya berpotensi mendorong peningkatan belanja konsumen, sehingga memitigasi hambatan dari tren ekonomi yang lebih luas,” kata Andhika kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6).

Baca Juga: Dampak Kenaikan BI Rate pada Bisnis Midi Utama Indonesia (MIDI)

Lebih lanjut, menurut dia, adanya penambahan lebih dari 1.000 gerai Alfamart di tahun ini, akan mendukung pertumbuhan penjualan tiap toko atau disebut Same Sales Store Growth (SSSG) yang berkelanjutan. Perluasan kemungkinan akan memprioritaskan lokasi di luar Jabodetabek.

Andhika menilai, Alfamart (AMRT) bersama rivalnya yaitu Indomaret telah mendominasi sektor minimarket di Indonesia dengan lebih dari 41.000 toko, memiliki merek yang kuat dan jaringan distribusi yang ekspansif.

Sedangkan dari segi harga saham AMRT, Andhika bilang, sedang dalam fase sideways nya sehingga pada tahun ini harga sahamnya tidak begitu banyak kenaikan kecuali bisa break resistance di level 3.030.

“Adapun untuk sentimen negatif terhadap AMRT yakni, datang dari persaingan toko ritel yang sangat ketat dan juga warung-warung yang dekat dengan pemukiman masyarkat,” kata dia. 

Baca Juga: Midi Utama Indonesia (MIDI) akan Tebar Deviden Rp 155,47 Miliar

Dengan berbagai faktor tersebut, Andhika merekomendasikan Trading Buy dengan target harga di sekitar Rp 2.900 - Rp 3.030 per saham. Kemudian Azis juga merekomendasikan Trading Buy dengan target harga Rp 2.940 per saham. 

Sedangkan Christine merekomendasikan Buy dengan target harga Rp 3.200 persaham. Rekomendasi AMRT didasarkan pada perluasan gerai yang berkesinambungan, pemulihan kondisi perekonomian, diversifikasi tokonya dengan inovasi baru, serta ekspansi margin. 

Selanjutnya: 27 Poster Hari Raya Idul Adha 2024 Gratis, Yuk Ramaikan di Sosmed!

Menarik Dibaca: Cara Download iOS 18 Beta di iPhone, Simak dan Ikuti Langkah-langkahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×