Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ritel telah membukukan kinerja di sepanjang tahun 2023. Dua emiten ritel seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) meraih pertumbuhan kinerja hingga dua digit.
Emiten pengelola supermarket mini Alfamidi membukukan pendapatan bersih p 17,35 triliun. Raihan ini tumbuh 11,06% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 15,62 triliun.
Pendapatan dari makanan berkontribusi Rp 10,44 triliun atau tumbuh 14,35% YoY dan makanan segar menyumbang Rp 2,41 triliun. Lalu, pendapatan dari non-makanan mencapai Rp 4,48 triliun, yang naik 3,21% YoY.
Dari sisi bottom line, MIDI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 516,65 miliar. Raihan itu melonjak 29,51% YoY dari Rp 398,19 miliar di 2022.
Baca Juga: Tumbuh Double Digit, Pendapatan Alfamart (AMRT) Tembus Rp 100 Triliun di Tahun 2023
Kemudian emiten pengelola Alfamart, yaitu AMRT juga berhasil tumbuh hingga dua digit. AMRT mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 106,94 triliun. Raihan tersebut tumbuh 10,34% secara tahunan Rp 96,92 triliun.
Rinciannya pendapatan dari segmen makanan berkontribusi Rp 75,65 triliun atau tumbuh 12,36% YoY. Kemudian segmen bukan makanan tumbuh 5,73% YoY menjadi Rp 31,28 triliun.
Dari sisi bottom line, Alfamart membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,4 triliun pada 2023. Ini tumbuh 19,21% YoY dari Rp 2,85 triliun di 2022.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, kinerja MIDI sejalan dengan perkiraannya, baik secara kinerja top line maupun bottom line. Di tahun ini, Azis melihat prospek MIDI masih akan tumbuh dengan perkiraan sebesar 12%.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Buy Saham AMRT dan MIDI, Intip Penjelasannya
"Segmentase pendapatan MIDI di wilayah Jobdetabek dan diluar pulau Jawa menjadi pendapatan dengan pertumbuhan terbesar," kata Azis kepada Kontan.co.id, Senin (25/3).
Adapun untuk prospek tahun ini, MIDI masih mempunyai potensi mencatatkan pertumbuhan penjualan dan bottom line. Azis memperkirakan pendapatan MIDI bisa tumbuh 12%, hal ini didorong dari strategi ekspansi MIDI yang akan membuka 200 gerai pada 2024.
Senior Investment Information Mrae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, kinerja AMRT di sepanjang tahun 2023 sudah sesuai dengan ekspektasinya.
"Pendapatannya juga berhasil mencapai tertinggi sepanjang masa. Baik pendapatan dan laba itu proyeksi kami sebelumnya memang akan tumbuh dan hal ini sudah sesuai ekspektasi," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/3).
Baca Juga: Awal Pekan Perdana di Maret 2024, Berikut Daftar Rekomendasi Saham Hari Ini
Nafan melihat prospek AMRT tahun ini akan ditopang oleh katalis positif dari komitmen perusahaan terkait ekspansi-ekspansi bisnisnya. AMRT tengah fokus ke penyebaran 18 outlet.
"Saat ini perekonomian sebagian besar pertumbuhannya ditopang oleh domestic consumtion dan AMRT memanfaatkan dari prospek perekonomian tersebut. Kalau terkait dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga relatif tinggi dan optimis," tuturnya.
Pada perdagangan hari ini, Senin (25/3) saham AMRT ditutup stagnan ke level harga Rp 2.900 per saham sementara saham MIDI ditutup menguat sebanyak 2,36% ke level harga Rp 434 per saham.
Nafan merekomendasikan add pada saham AMRT dengan target harga Rp 3.030 per saham. Lalu, Azis merekomendasikan trading buy pada saham MIDI dengan target harga Rp 452 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News