Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Poundsterling terpukul di hadapan yen setelah unggul sejak awal pekan. Namun, peluang GBP untuk kembali menekan JPY masih terbuka dengan dukungan sentimen positif dari Inggris.
Mengutip Bloomberg, Rabu (14/12) pukul 19.33 WIB, pasangan GBP/JPY melemah tipis 0,11% ke level 145,631 dibanding sehari sebelumnya.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan, pasangan GBP/JPY terkoreksi lantaran sudah menguat sejak awal pekan. Penguatan yen di hadapan dollar AS turut mempengaruhi pergerakan di depan sterling.
Padahal, data ekonomi Inggris sebenarnya cukup positif. Seperti data indeks rata - rata pendapatan yang naik ke level 2,5% dari sebelumnya 2,4%. Lalu klaim pengangguran atau Claimant Count Change yang turun ke angka 2.400 dari sebelumnya 13.300 serta tingkat pengangguran dengan hasil tetap di level 4,8%.
Oleh karena itu, Faisyal memprediksi pasangan GBP/JPY akan kembali menguat pada Kamis (15/12). Sejak awal pekan, data ekonomi Inggris secara konsisten menunjukkan hasil positif. Di samping itu, Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond memberi pernyataan yang mendukung adanya soft Brexit.
Sedangkan yen kemungkinan terpukul oleh penguatan dollar AS setelah pengumuman suku bunga The Fed, Kamis (15/12). "Jika The Fed menaikkan suku bunga, maka yen akan lebih terpukul dibandingkan sterling," kata Faisyal. Meski, GBP juga menanti pengumuman suku bunga serta kebijakan moneter dari Bank Sentral Inggris (BOE) di hari yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News