kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Ketidakpastian Geopolitik dan Langkah PBoC Bikin Harga Emas Terus Bullish


Selasa, 10 Desember 2024 / 11:58 WIB
Ketidakpastian Geopolitik dan Langkah PBoC Bikin Harga Emas Terus Bullish
ILUSTRASI. Harga emas terus menunjukkan penguatan, melanjutkan tren bullish yang terbentuk sejak awal pekan ini. ?


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas (XAU/USD) terus menunjukkan penguatan, melanjutkan tren bullish yang terbentuk sejak awal pekan ini. Pada sesi Eropa hari Senin (9/12), emas didukung oleh statusnya sebagai aset safe-haven di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, memicu peningkatan permintaan terhadap harga emas. Selain itu, langkah People's Bank of China (PBoC) yang melanjutkan pembelian emas pada bulan November, setelah jeda selama enam bulan, juga memberikan dorongan tambahan untuk kenaikan harga emas.

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menuturkan, proyeksi harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga level 2674. Namun, jika terjadi pembalikan arah (reversal), target penurunan terdekat berada di level 2653.

‘’Tren bullish kembali terbentuk pada emas berdasarkan pola candlestick dan indikator Moving Average yang terlihat saat ini. Tren ini diperkirakan akan tetap kuat selama sentimen pasar didukung oleh faktor-faktor fundamental yang ada,’’ ungkap Andy dalam risetnya, Selasa (10/12).

Baca Juga: Harga Emas Terus Menguat Karena Janji Stimulus China

Andy melihat, pada hari Selasa (10/12), harga emas terus melanjutkan reli hingga mencapai level 2675. Reli harga logam mulia ini dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik yang masih tinggi.

Selain itu, data cadangan emas China juga mencatat peningkatan sebesar 160.000 ounce pada bulan November, mencapai total 72,96 juta ounce. Kenaikan cadangan emas ini semakin memperkuat ekspektasi terhadap meningkatnya permintaan emas di pasar global.

Dari sisi ekonomi AS, data Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis Jumat lalu menunjukkan penambahan 227.000 pekerjaan baru pada November, melebihi ekspektasi pasar sebesar 200.000. Namun, tingkat pengangguran yang meningkat menjadi 4,2% dari 4,1% memberikan sinyal bahwa The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps dalam pertemuan pekan depan.

‘’Harapan ini (pemangkasan suku bunga) menekan penguatan dolar AS, memberikan ruang bagi emas untuk melanjutkan tren kenaikannya,’’ ujar Andy.

Baca Juga: Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 14.000 Jadi Rp 1.517.000, Selasa (10/12)

Andy menambahkan, survei awal University of Michigan untuk bulan Desember mencatat peningkatan sentimen konsumen AS menjadi 74,0 dari 71,8 di bulan sebelumnya, sementara ekspektasi inflasi satu tahun naik menjadi 2,9% dari 2,6%. Namun meskipun data ini menunjukkan prospek ekonomi yang lebih optimistis, pernyataan dari pejabat The Fed memberikan gambaran kebijakan yang lebih longgar.

Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, menyatakan bahwa kebijakan moneter yang tidak terlalu ketat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga tambahan masih mungkin terjadi jika tekanan inflasi kembali meningkat.

Dari perspektif teknikal, Andy menganalisis, tren bullish emas kemungkinan akan bertahan selama sentimen pasar terus didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan prospek pelonggaran kebijakan moneter The Fed. Namun, volatilitas tetap menjadi perhatian utama, terutama jika data ekonomi mendatang atau perkembangan geopolitik memberikan kejutan yang tidak terduga.

‘’Secara keseluruhan, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi para pelaku pasar di tengah situasi global yang tidak menentu. Dengan proyeksi harga yang berpotensi menyentuh level 2674 dan dukungan fundamental yang kuat, logam mulia ini diperkirakan akan terus menarik perhatian sebagai aset safe-haven utama,’’ pungkas Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×