kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Ketidakpastian Masih Tinggi, Cermati Prospek Harga Emas pada Tahun 2025


Senin, 02 Desember 2024 / 20:53 WIB
Ketidakpastian Masih Tinggi, Cermati Prospek Harga Emas pada Tahun 2025
Komoditas emas diperkirakan masih menjadi instrumen primadona pada tahun 2025, cermati sejumlah faktor pendorongnya.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas emas diperkirakan masih menjadi instrumen primadona pada tahun 2025. Ketidakpastian ekonomi global hingga kondisi geopolitik menjadi salah satu pendorongnya.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana, mengatakan ada kemungkinan permintaan emas tetap tinggi di 2025. Apalagi ada kemungkinan BRICS mendorong adanya 'currency baru' yang menjadikan emas sebagai salah satu 'base money'.

"Selain itu, tren investasi emas, baik dalam bentuk perhiasan, emas batangan, dan ETF juga meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/12).

Baca Juga: Ketidakpastian Tinggi, Begini Saran Perencana Keuangan untuk Menempatkan Investasi

Dus, Fikri berpendapat masih akan ada lanjutan pergerakan harga emas. "Namun dengan catatan, semua akan tergantung risk off dan capital flight di ekonomi global," sambungnya.

Berdasarkan Bloomberg, imbal hasil emas menjadi jawara. Emas spot telah memberikan return 29,68% dari awal tahun hingga November 2024 (year to date/Ytd), sementara emas Antam memberikan imbal hasil sebesar 32,34% Ytd.

Selain emas, obligasi dinilai menjadi salah satu instrumen yang prospektif di 2025. Obligasi didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh the Fed dan Bank Indonesia (BI) pada tahun depan. Dengan demikian, yield akan turun sehingga akan meningkatkan harga obligasi.

Baca Juga: Suku Bunga Masih Tinggi, Begini Prospek Kinerja Emiten Konstruksi Swasta

Hanya saja, pada semester II 2025 diproyeksikan mampu berbalik unggul dari obligasi. Menurutnya, pada semester I 2025 investor akan cenderung berhati-hati dengan kebijakan Trump.

Secara umum, Fikri berpandangan seluruh instrumen memiliki ruang untuk peningkatan tahun depan. Dus, untuk jangka pendek dia menilai pasar uang, emas, dan obligasi jangka pendek bisa menjadi pilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×