kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepemilikan BNBR di sejumlah anak usaha menyusut


Kamis, 31 Maret 2011 / 08:03 WIB
Kepemilikan BNBR di sejumlah anak usaha menyusut
ILUSTRASI. Atletik - Eliud Kipchoge mengungkapkan rencana untuk memecahkan rekor maraton dua jam - Iffley Road Sports Center, Oxford, Inggris 6 Mei 2019 - Foto diambil 30 April 2019 Sir Jim Ratcliffe REUTERS / Andrew Boyers


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Porsi kepemilikan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di sejumlah anak usahanya berkurang. Hal itu terkait aksi restrukturisasi utang yang dilakukan perseroan. Maklum, sebagian besar utang yang dimiliki BNBR merupakan utang dengan jaminan saham anak perusahaannya.

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Sulistyo Umar mengatakan, saat ini kepemilikan saham induk usaha Grup Bakrie di PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

"Kepemilikan (BNBR) di UNSP tinggal 30%, ELTY 10%, ENRG 10% dan BTEL masih tetap di 45%, di BUMI sudah tidak ada sama sekali," ujarnya ketika temu wicara dengan KONTAN, Rabu (30/3).

Hal itu disebabkan, perseroan telah mengonversi kepemilikan saham di sejumlah anak usahanya tersebut untuk melunasi utang-utangnya. Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno menambahkan, sepanjang tahun lalu, jumlah utang yang sudah dilunasi sebesar Rp 2,3 triliun dari total kewajiban senilai Rp 5,4 triliun.

Dari total pembayaran utang sebesar Rp 2,3 triliun, 80% atau sekitar Rp 1,84 triliun dilunasi dengan saham anak perusahaannya yang dijaminkan alias debt to asset settlement. Adapun kata Eddy saham ENRG yang paling banyak dijaminkan diikuti, UNSP, BTEL dan ELTY.

Menurut Bobby, realisasi dari pelepasan saham itu yang menyebabkan BNBR mencatatkan rugi bersih hingga Rp 7,64 triliun di pengujung tahun lalu. Pasalnya, harga beli saham sejumlah anak usahanya itu lebih tinggi dibanding harga jualnya.

Kendati kepemilikan BNBR di sejumlah anak usahanya itu berkurang, manajemen mengaku tidak khawatir. "Saat ini kita memang akan fokus di energy sector melalui Vallar," papar Bobby

Sepanjang tahun lalu, BNBR berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 13,2 triliun, naik sebesar 73% dari pendapatan perseroan tahun 2009 yang sebesar Rp 7,6 triliun. Langkah awal yang cukup baik bagi perseroan untuk masuk ke sektor energi. Pasalnya, Bakrie Energy International yang baru beroperasi tahun lalu sudah berhasil menyumbang pendapatan hampir sebesar Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×