kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan asing di SBN turun, jadi momentum investor lokal untuk masuk


Jumat, 15 Mei 2020 / 13:00 WIB
Kepemilikan asing di SBN turun, jadi momentum investor lokal untuk masuk


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keluarnya investor asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) justru dapat dimanfaatkan oleh investor lokal untuk mulai masuk. Harapannya, dengan meningkatnya kepemilikan lokal di pasar SBN, ke depan risiko volatilitas hingga capital outflow besar-besar bisa dihindari. 

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengungkapkan, aksi jual oleh asing sudah mereda di April 2020, setelah pasar sempat mengalami outflow signifikan di Maret 2020. "Asing melakukan aksi jual di bulan lalu, karena kondisi global risk off yang terjadi karena Covid-19, di mana posisi investasi di negara berkembang termasuk Indonesia mereka turunkan," kata Ezra kepada Kontan.co.id, Kamis (14/5). 

Baca Juga: Analis: Dana asing masih akan sulit masuk selama pemerintah belum mampu atasi corona

Ezra menambahkan, sepanjang April 2020 kepemilikan dari investor asing sudah terlihat lebih stabil, disertai kondisi nilai rupiah yang menguat dan risk on kembali terjadi. Namun yang terpenting selama April telah terlihat adanya pembelian obligasi pemerintah oleh investor lokal seperti bank-bank secara masif, begitu juga oleh Bank Indonesia (BI). Alhasil, kondisi tersebut berhasil mendorong persentasi kepemilikan asing turun di pasar SBN Tanah Air. 

"Sebenarnya hal ini merupakan sentimen positif untuk pasar obligasi dengan adanya diversifikasi kepemilikan dan support lokal yang lebih besar untuk pasar," ungkapnya. 

Ke depan, tren kepemilikan asing dapat kembali naik dengan kondisi global yang membaik atau recovery. Namun, menurut Ezra, katalis yang lebih penting dicermati adalah support dari investor lokal untuk terus menopang pasar obligasi. 

Hal tersebut sejalan dengan keinginan pemerintah agar partisipasi lokal meningkat sehingga, ketergantungan kepada asing tidak terlalu besar mengingat asing dapat keluar masuk dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Pemerintah akan terbitkan utang baru untuk biayai pemulihan ekonomi nasional

Untuk itu, dia melihat saat ini adalah momentum yang tepat bagi investor lokal masuk ke pasar SBN, mengingat suku bunga dan imbal hasil dunia saat ini berada di level rendah. Di sisi lain, yield yang ditawarkan oleh obligasi Indonesia masih relatif tinggi atau sekitar 700+ basis poin (bps) atau di atas US Treasury. 

"Untuk itu, SBN dengan tenor 10 tahun layak diburu lokal dan asing. Kami melihat SBN tenor 5 tahun juga masih sangat menarik untuk dilirik, dengan tren suku bunga BI yang masih memungkinkan untuk turun kembali," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×