Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto
Menurut Praska saham-saham emiten rokok masih menarik untuk dikoleksi apabila emiten rokok bisa mempertahankan volume penjualan yang disertai dengan menaikkan harga jual rokok lantaran untuk mengimbangi dari kenaikan cukai rokok yang kembali meningkat 10% ditahun 2023.
Disisi lain, apabila ingin koleksi emiten rokok maka investor dapat berfokus kepada emiten yang memiliki volume yang besar serta harga jual yang kompetitif seperti WIIM.
Praska mengatakan sentimen positif untuk rokok adalah kenaikan cukai 10% yang sudah di priced in oleh emiten sehingga adanya kepastian emiten dalam menentukan harga rokok.
Serta apabila melihat dari sisi masyarakat rokok ini sudah bisa dibilang menjadi bagian dari kebutuhan pokok, maka yang harus diperhatikan adalah consumer confidence index.
Sementara sentimen negatif bagi emiten rokok selain kenaikan cukai rokok 10% adalah adanya kesadaran akan pola hidup sehat yang mulai berkembang setelah pandemi Covid-19.
Praska menambahkan, yaitu loyalitas terhadap merk rokok rendah, masyarakat sangat mudah berpindah ke merk lain apabila merk lain tersebut memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan merk yang sebelumnya dipakai.
Sementara, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan dengan kenaikan cukai yang signifikan di tahun lalu, mayoritas emiten rokok terbebani sehingga laba bersih turun.
Baca Juga: IHSG Melorot 0,98% Hari Ini (20/3), BBCA, HMSP, INKP Paling Banyak Net Buy Asing
"Selain itu akibat harga bahan baku nya juga kembali naik serta persaingan ketat dan kenaikan cukai yang signifikan di tahun lalu dan tahun ini masi lanjut membuat emiten rokok terbebani kinerjanya," jelasnya.
Cheril mengatakan diversifikasi usaha seperti pembangunan bandara yang dilakukan GGRM masih membutuhkan waktu untuk melihat keberhasilan kinerjanya sehingga baru dapat terlihat pada jangka panjang.
Menurut Cheril beberapa emiten rokok ke depannya masih belum menarik untuk jangka pendek karena harga sahamnya masih downtrend.
Sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja emiten rokok berasal dari adanya penyesuaian kenaikan harga yang diharapkan akan meningkatkan profitability emiten rokok, Namun yang menjadi sentimen negatif berasal dari kenaikan cukai dan persaingan ketat.
Praska merekomendasikan untuk emiten rokok pada tahun 2023 mengambil posisi wait and see terlebih dahulu. Namun, bisa memperhatikan saham WIIM di target harga Rp 810.
Senada, Cheril merekomendasikan wait and see terlebih dahulu untuk emiten rokok, apalagi di bulan puasa penjualan rokok cenderung mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News