kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mulai Berlaku, Simak Rekomendasi Saham HMSP, GGRM, WIIM


Selasa, 09 Januari 2024 / 14:24 WIB
Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mulai Berlaku, Simak Rekomendasi Saham HMSP, GGRM, WIIM
ILUSTRASI. Seorang wanita memegang sekotak rokok Sampoerna produksi PT HM Sampoerna di sebuah toko rokok di Jakarta, 1 Agustus 2017. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

Namun berbeda pada PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), yang masih mampu mencetak pertumbuhan pada SKM dan SKT, di mana ketiga emiten tersebut secara dominan penjualannya berorientasi ke pasar lokal.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy bilang, daya beli konsumen rokok akan tergerus, terutama yang penghasilannya tidak naik signifikan dibandingkan kenaikan CHT itu sendiri.

"Untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan punya pilihan rokok ilegal, beberapa di antaranya mungkin akan pindah ataupun beralih," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).

Baca Juga: Tarif Cukai Minuman Alkohol Naik, Simak Rekomendasi Analis

Budi menilai, dengan dinaikkannya CHT tersebut bukan semata-mata melihat aspek penerimaan pajaknya saja, namun juga untuk mengurangi konsumsi rokok untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Praska merekomendasikan untuk trading jangka pendek pada ketiga saham tersebut. Pada saham HMSP dengan target harga Rp 990 per saham, saham GGRM dengan target harga Rp 21,800 per saham, dan WIIM dengan target harga Rp 1960 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×