kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kenaikan 61 saham memacu IHSG dibuka menguat


Rabu, 09 Januari 2013 / 09:14 WIB
Kenaikan 61 saham memacu IHSG dibuka menguat
ILUSTRASI. Contoh kamar mandi dengan motif bunga. Foto: Instagram @lollyjaneblog


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum kehilangan kekuatan dan terus mencatatkan reli lanjutan pada awal perdagangan. Rabu (9/1), pada pukul 09.02 WIB, IHSG naik 0,17% ke posisi 4.404,22.

Penguatan 61 saham berhasil memacu indeks terus melaju. Sedangkan 23 saham tercatat turun dan 65 saham lainnya masih diam di tempat.

Tujuh sektor masih berada di zona hijau, dengan sektor aneka industri menjadi pemimpin karena naik 0,53% dan diteruskan sektor pertambangan 0,45%.

Beberapa saham blue-chip yang menjadi top gainers hari ini, di antaranya PT Indosat Tbk (ISAT) yang melesat 2,14% ke Rp 7.150. Di posisi kedua ada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 1,52% ke Rp 670 dan PT  Gudang garam Tbk (GGRM) yang terangkat 1,29% ke Rp 54.900

Sedangkan posisi Top losers dari blue-chip kali ini ada PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang terkoreksi 0,88% ke Rp 5.650 dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) jatuh 0,65% ke Rp 5.600.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo melihat sentimen regional yang masih bervariasi akan membuat IHSG bergerak datar pada kisaran sempit, 4.380-4.425.

"Hanya penutupan di bawah support 4.380 yang akan mengubah trend jangka pendek IHSG dari flat menjadi turun,' jelas Satrio, Rabu (9/1).

Menurutnya, saat ini IHSG masih dalam periode konsolidasi. Jika support 4.380 gagal bertahan, IHSG memang berpeluang untuk melemah menuju support di 4.300-4.350.

"Akan tetapi, adanya tren naik jangka panjang, tetap membuat kami merekomendasikan posisi buy on weakness untuk saham-saham unggulan seperti PTBA, ITMG, UNTR, ADRO, AALI, LSIP, BMRI, BBRI, PTPP," ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×