Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
"Mayoritas kapasitas akan digunakan sebagai backhaul dan sudah banyak konsumen yang tertarik terutama dari para Very Small Aperture Terminal (VAST) operator," katanya.
Satelit Merah Putih 2 diperkirakan akan berada pada final orbit pada 3 Maret 2024.
Kemudian test yang membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sampai 4 minggu sehingga Satelit Merah Putih 2 akan siap beroperasi pada April 2024.
Baca Juga: Telkom Bersiap Meluncurkan Satelit Merah Putih 2
Meski belum beroperasi, Lukman menuturkan mayoritas kapasitas Satelit Merah Putih 2 digunakan sebagai backhaul dan akan menyasar pada segmen korporasi dan Very Small Aperture Terminal (VAST) operator.
Sejatinya Satelit Merah Putih 2 akan menyasar bisnis wholesale dan enterprise. Sebagai backhaul, satelit anyar ini akan dapat digunakan oleh VAST operator dan mobile operator.
Kemudian dari sisi enterprise, satelit ini bisa menyasar segmen pertambangan dan maritim. Khususnya area memang belum dan tidak terjangkau oleh daerah oleh layanan terestrial.
"Sudah banyak VAST operator menyatakan tertarik. Namun sudah ada 5 perusahaan yang akan melakukan kontrak dalam waktu dengan Telkomsat dalam waktu dekat," kata Lukman.
Baca Juga: Perkuat Bisnis Back Haul, Telkom (TLKM) Bakal Meluncurkan Satelit HTS
Rekomendasi Saham
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan peluncuran satelit anyar ini akan berdampak positif bagi TLKM karena akan meningkatkan efisiensi dan mendorong pertumbuhan kinerja keuangan.
"Potensi penambahan juga cukup menjanjikan dari segmen korporat dan operator VSAT sehingga bisa mendorong pertumbuhan di pasar wholesales dan enterprise," ucap dia kepada Kontan, Rabu (21/2).
Robertus bilang karena Satelit Merah Putih 2 ini merupakan bisnis baru, jadi belum bisa diketahui berapa persen kontribusinya terhadap total pendapatan yang bakal diperoleh TLKM.
Soalnya, selama ini pendapatan Telkom paling besar masih berasal dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel dan IndiHome. Artinya, segmen ritel atau business to consumer (B2C) TLKM masih mendominasi.
Baca Juga: Telkomsat Berikan Bantuan Layanan Internet Gratis untuk Sekolah di Daerah 3T
Melansir info memo TLKM, pendapatan Telkomsel berkontribusi sebesar Rp 66,16 triliun per September 2023 atau naik 1,6% secara tahunan. Pada periode yang sama, TLKM membukukan mendapat sebesar Rp 111,23 triliun.
Adapun Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi trading buy untuk TLKM dengan target harga di Rp 4.790. Hingga akhir perdagangan Rabu (21/2), TLKM parkir di level Rp 4.180 per saham turun 0,71% dari penutupan sebelumnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News