Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) menurunkan rentang harga right issue yang akan digelar tahun ini dari semula Rp 63.000 sampai Rp 99.000 per saham menjadi Rp 65.000 sampai Rp 77.000.
Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan saham beredar atau free float. HMSP akan menerbitkan 267,72 juta saham baru atau 5,8% dari modal di tempat dan disetor penuh sehingga berpeluang meraup dana Rp 17,4 triliun hingga Rp 20,61 triliun.
Tadinya, right issue HMSP mulai akan berlaku di awal Oktober. Namun perseroan memundurkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait right issue menjadi 9 Oktober. Maka jadwal right issue ini pun mundur dari rencana.
Hans Kwee, Direktur Investa saran Mandiri menilai penurunan rentang harga right issue ini belum tentu membuat serapannya semakin tinggi. Pasalnya, kondisi pasar saat ini belum pulih dari gejolak apalagi ditambah dengan penundaan kenaikan suku bunga The Fed. "Penundaan malah membuat ketidakpastian di pasar," kata Hans pada KONTAN, Senin (21/9).
Menurut Hans, penurunan rentang harga ini kemungkinan dilakukan perseroan menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini dengan harapan serapan saham baru yang akan ditawarkan akan lebih baik.
Has menambahkan, PER HMSP dengan harga sahamnya saat ini Rp 76.000 sekitar 32 kali. Sementara secara historikal PER perseroan sekitar 25 kali. Sehingga rentang harga right issue saat ini agak sulit diserap. "Seharusnya akan lebih tepat jika harga yang ditawarkan sekitar Rp 60.000," ungkap Hans.
Selain karena kondisi pasar yang masih bergejolak, Hans melihat investor tidak terlalu tertarik menyerap saham HMSP karena tantangan industri rokok saat ini sangat berat mulai dari penerapan cukai yang tinggi, pembatasan iklan dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk hidup sehat. Hans merekomendasikan hold untuk saham HMSP dengan target harga Rp 72.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News