Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Penyertaan saham yang dilakukan PT Indika Energy Tbk (INDY) membuahkan hasil. Bahkan, karena hal ini pula INDY mampu lepas dari kerugian.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (31/8), Paruh waktu tahun ini, INDY mencetak laba bersih US$ 51,22 juta. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya, INDY merugi US$ 22,36 juta.
Pemicunya adalah, INDY mencatatkan bagian laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas sebesar US$ 73,26 juta. Angka ini melesat hingga 179% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 26,24 juta.
"Kenaikan signifikan itu berasal dari positifnya pendapatan Kideco," ujar Retina Rosabai, Head of Investor Relations & Corporate Finance INDY di Jakarta.
Sejatinya, entitas usaha yang 46% sahamnya dikuasai INDY itu mengalami penurunan volume produksi 7% year on year (yoy) jadi 15,7 metrik ton (mt) dari sebelumnya 16,9 mt. Volume penjualannya juga turun 8% yoy menjadi 15,9 metrik ton (mt) dari sebelumnya 17,3 mt.
Beruntung, rata-rata harga jual batubara naik 38% yoy menjadi US$ 50,9 per ton dari sebelumnya US$ 36,8 per ton. Sehingga, pendapatan INDY naik 27% yoy menjadi US$ 808,7 juta dari sebelumnya 634,7 juta.
Pada saat yang bersamaan, pemasukan dari cash cost termasuk royalti Kideco membaik, jadi US$ 32/mt dari sebelumnya US$ 31,2/mt. Ini karena stripping ratio yang meningkat jadi 5,6 kali dari sebelumnya 5,4 kali di semester I 2016.
Alhasil, laba bersih Kideco melesat 232,3% menjadi 151,5 juta dari sebelumnya US$ 45,6 juta.
Performa ini yang mengompensasi penurunan kinerja PT Sea Bridge Shipping. Sepanjang semester I 2017, pendapatan Sea Bridge Shipping turun 14% yoy menjadi US$ 12,4.
Sementara laba bersihnya turun 33% yoy menjadi US$ 4,3 juta. Sama seperti Kideco, INDY menguasai 46% saham Sea Bridge Shipping.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News