Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kurs rupiah kembali tergelincir di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Kamis (13/10), di pasar spot rupiah ke Rp 13.073 per dollar AS turun 0,42% dari sebelumnya Rp 13.018 per dollar AS pukul 15:59 WIB
Sedangkan, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hari ini berada di posisi 13.028 per dollar AS. Sekadar perbandingan, kurs JISDOR rupiah kemarin bertengger di level 13.023 per dollar AS.
"Nlai tukar rupiah masih tertekan isu global walaupun beberapa berita positif seperti membaiknya realisasi pajak serta harapan tinggi didapatkannya peringkat 'investment grade' dari Standard & Poor's," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta dikutip dari Antara.
Ia mengatakan bahwa salah satu faktor yang menekan rupiah yakni harga minyak mentah dunia yang melemah. "Rupiah juga melemah bersama dengan mayoritas kurs di kawasan Asia terhadap dolar AS," katanya.
Hari ini, indeks MSCI Emerging Markets Currency turun 0,4 %, menuju penutupan terendah sejak 16 September, saat The Fed memperdebatkan manfaat dari menaikkan suku bunga. Dalam notulensi FOMC, menyebutkan para petinggi The Fed menekan kenaikan suku bunga “relatif segara”.
Won Korea Selatan turun 1 % dan menyentuh level terlemah lebih dari dua bulan. Ringgit Malaysia turun 0,5 % karena minyak mentah Brent memperpanjang penurunan sejak Senin sampai 3,1 %. Rupee India turun 0,4 %.
“Pasar bearish terkena sentimen notulensi The Fed yang menyiratkan kenaikan pada Desember dan lemahnya ekspor China,” kata Roy Teo, senior currency strategist ABN Amro Bank NV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News